Daftar 7 Buah Paling Beracun di Dunia, Manusia Jangan Konsumsi!

Daftar 7 Buah Paling Beracun di Dunia, Manusia Jangan Konsumsi!

buah paling beracun di dunia 2023---Pexels

4. Buah Kusta (Hydnocarpus wightiana)

Buah kusta merupakan buah beracun yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini mengandung golongan senyawa yang disebut dengan phorbol ester yang mampu menyebabkan iritasi kulit dan mukosa, apabila bersentuhan langsung.

Oleh karena itu, buah kusta hanya boleh dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan khusus yang menghilangkan racunnya.

BACA JUGA:Keluarga Lesti Kejora Disebut 'Beracun', Aib Billar Dibongkar Eks Asisten: Duit Aja Suka Minta ke Ibu

5. Buah Kembang Sepatu (Hura crepitans)

Buah kembang sepatu atau juga dikenal dengan sebutan "Hell's nut" adalah buah beracun yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Bagian dalam buah ini mengandung minyak yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan gejala seperti iritasi pada kulit, mata, dan membran mukosa.

Minyaknya yang terbakar juga dapat mengiritasi saluran pernapasan, sehingga sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan buah ini.

6. Jequirity Bean (Abrus precatorius)

Jequirity bean, yang terlihat kecil dan berwarna merah cerah dengan bercak hitam, adalah buah beracun yang ditemukan di India, Asia Tenggara, dan negara-negara tropis lainnya.

Biji dari buah ini mengandung abrin, racun yang bahkan akan sangat berbahaya jika hanya sedikit saja masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala yang dapat timbul meliputi mual, muntah, pendarahan internal, hingga kematian.

7. Buah Cerbera (Cerbera odollam)

Buah cerbera, juga dikenal sebagai "buah kopi laut," merupakan salah satu buah paling beracun yang ditemukan di Asia Tenggara dan India.

Setiap bagian dari buah ini mengandung zat beracun yang disebut cerberin, dan bahkan mengonsumsi biji buah ini dalam jumlah kecil pun dapat menyebabkan keracunan berat serta gagal jantung yang berujung pada kematian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads