Kisah Hamzah Paman Nabi yang Jasadnya Masih Utuh Kala Madinah Dilanda Banjir 2013, Kata Ustaz Adi Hidayat

Kisah Hamzah Paman Nabi yang Jasadnya Masih Utuh Kala Madinah Dilanda Banjir 2013, Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat menceritakan sebuah kisah dan peristiwa besar di Madinah saat banjir 2013-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Adi Hidayat Official-

Ketika Perang Yamamah yang dipimpin Panglima Khalid bin Walid, Washyi membawa tombak yang digunakan saat membunuh Hamzah.

Perang Yamamah ini terjadi karena Bani Hanifah yang semula muslim menjadi murtad karena hasut Musailamah, si nabi palsu.

Melihat banyaknya pasukan muslimin membuat Bani Hanifah dan nabi palsu, Musailamah menarik mundur ke benteng pertahanannya.

Seorang sahabat Al-Barra' bin Malik yang berhasil menembus ke dalam, kemudian membuka pintu gerbang yang disambut serangan kaum muslim kala itu.

BACA JUGA:Astaghfirullah! Habib Rizieq-Ustaz Adi Hidayat 'Diundang' Dewi Bulan untuk Makan Babi, Kata-katanya Bikin Umat Muslim Marah

Terjadi kepanikan dari pihak musuh, yang kemudian nabi palsu Musailamah terbunuh oleh bidikan tombak milik Washyi.

Namun di saat bersamaan seorang anshor muncul dengan cepat lalu mengarahkan pedangnya tepat di leher Musailamah.

Peristiwa Banjir Madinah 2013

Tepat 10 tahun yang lalu Arab Saudi, persisnya di Madinah, terjadi peristiwa banjir cukup besar pada tahunn 2013

Banjir nyaris menutup seluruh akses Madinah, termasuk menggenangi kuburan Syuhada Uhud.

Melansir dari video kanal YouTube Al Qolam Fauzi yang tayang pada 3 Agustus 2020, Ustaz Adi Hidayat yang tengah berziarah di Uhud, menceritakan kisah ini.

Katanya, ketika banjir besar di padang Uhud, jasad-jasad para syuhada nampak ke permukaan, salah satunya paman Nabi, Hamzah.

"Di tahun 2013 yang lalu sempat terjadi banjir besar di sekitaran Madinah, termasuk wilayah Jabal Uhud ini, sampai menggenangi area pemakaman para Syuhada Uhud yang masya Allah ketika itu terjadi ternyata terbukalah atau nampak sebagian jasad para syuhada ini. Di antaranya jasad paman Nabi, Hamzah Radhiyallahu 'anhu," terangnya.

Ustaz Adi melanjutkan pada saat itu Gubernur Madinah mengundang para ulama untuk menyimpulkan fatwa terkait penguburan kembali jasad-jasad sahabat Nabi yang mati syahid itu.

"Dan Gubernur Madinah saat itu mengundang ulama untuk meminta fatwa tentang posisi jasad [Hamzah] ini yang sudah bergeser dari tempatnya, apakah dikembalikan ke tempat semula atau di tempat gesernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads