Ganjar 'Terlanjur Basah' Soal Pelanggaran Kampanye di Car Free Day (CFD) Solo, Blunder Lagi?
ganjar-tangkapan layar youtube@kpu-
Pemerhati Politik: Jika Terulang Kesalahan, Ganjar Gagal di Babak Awal
BACA JUGA:Relawan Ganjar dan Anies Dikabarkan Siap Deklarasi Bersama dalam Forum Diskusi, Nih Buktinya!
Ganjar Pranowo diperkirakan mengalami kekalahan dalam putaran pertama pemilihan presiden 2024.
Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa ia terlibat dalam kesalahan taktis dengan berkontribusi pada narasi politik yang menyalahkan kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut pengamat politik Efriza dari Citra Institute, elektabilitas Ganjar mengalami penurunan belakangan ini, seiring dengan hasil statistik dari berbagai lembaga survei.
Penurunan ini terutama terjadi setelah munculnya kajian kritis terkait penegakan hukum selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
BACA JUGA:Bye Pak Jokowi, Ganjar Beberkan Keunggulan KTP Sakti
Dosen Ilmu Pemerintahan dari Universitas Pamulang (Unpam) menyatakan bahwa kritik yang disampaikan oleh Ganjar terhadap penegakan hukum pemerintahan Jokowi lebih difokuskan pada kelemahan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Oleh karena itu, Efriza berpendapat bahwa kritik yang dilontarkan oleh Ganjar semata-mata berasal dari rasa kekecewaannya, mengingat usia salah satu calon yang bersaing dengannya lebih muda.
Sikap blunder Ganjar Pranowo yang terlibat dalam pelanggaran aturan kampanye Pilpres 2024 mencerminkan aspek penting dalam politik elektoral pada saat ini.
Kejadian pemberian voucher internet gratis di Solo, yang berpotensi melanggar Undang-Undang Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), menunjukkan urgensi dalam menjaga integritas dan etika selama periode kampanye.
BACA JUGA:Jokowi Bertolak ke Filipina Saat HUT PDIP, Ganjar: Utamakan Kepentingan Negara
Walaupun mungkin tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dukungan elektoral, namun sebaliknya, tindakan tersebut berpotensi merugikan reputasi Ganjar Pranowo di mata pemilih.
Kejadian ini memberikan pengingat kepada semua pihak bahwa dalam dunia politik, ketaatan pada aturan dan menjaga etika kampanye memiliki signifikansi yang sama pentingnya dengan upaya untuk memenangkan dukungan pemilih.
Ini juga menjadi peringatan bagi semua calon presiden dan wakil presiden bahwa setiap tindakan selama kampanye dapat memiliki dampak signifikan tidak hanya terhadap prospek elektoral mereka, tetapi juga terhadap persepsi publik mengenai integritas mereka sebagai calon pemimpin negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: