Turunkan Angka Stunting Hingga 14% dengan Penuhi Gizi Keluarga Berisiko

Turunkan Angka Stunting Hingga 14% dengan Penuhi Gizi Keluarga Berisiko

Stunting-Para pakar membahas cara percepatan menurunkan angka stunting-Klub Edukasi Cempaka

Untuk sektor swasta pun pihaknya juga melakukan upaya-upaya mengatasi mal nutrisi baik kelebihan nutrisi, kekurangan nutrisi dan kekurangan nutrisi mikro.

"Upaya mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi," jelasnya.

BACA JUGA:2 Alkes Ini Mampu Deteksi Kasus Stunting di Puskesmas dan RSUD

Tingkatkan Nutrisi 

Ia mencontohkan bahwa produk-produk pangan seperti terigu, minyak goreng dan mie telah dilakukan fortifikasi nutrien agar masyarakat mengonsumsi terpenuhi kebutuhan nutrisi. 

Fortifikasi tepung terigu yang telah ditambahkan dengan berbagai mineral dan vitamin tertentu yang dibutuhkan bagi kesehatan manusia.

Salah satunya dengan ditambahkannya zat besi pada terigu. Kemudian penambahan vitamin A pada minyak goreng dan sebagainya.

Tidak hanya pangan saja, tetapi juga pengadaan sanitasi dan kebersihan yang menjadi bagian upaya penurunan stunting.

Hal lain yang dilakukan adalah melatih masyarakat mengolah makanan sehat dan memiliki kandungan gizi seimbang dan nantinya mereka akan mempraktikkan ke keluarga masing-masing.

Membuka layanan gizi masyarakat melalui posyandu dan telah ada 228 posyandu binaan dan lima klinik kesehatan yang sifatnya mobile di lima area di wilayah pabrik Indofood.

"Dan sesuai arahan pemerintah, kami juga fokus pada intervensi gizi pada ibu hamil, remaja putri, dan 1000 hari pertama kehidupan anak," katanya. 

BKKBN menegaskan bahwa upaya peningkatan gizi pada anak-anak stunting menjadi arahan Presiden melalui Perpres 72 tahun 2021 untuk seluruh pemerintah daerah.

Dan semua itu juga ada kontribusi bagaimana mengubah perilaku masyarakat yang selama ini memicu terjadinya stunting.

BACA JUGA:Cegah Stunting, TKN Fanta Resmikan Dapur Indonesia Maju dan Luncurkan Produk Makanan Bergizi

Stunting Tak Bisa Diobati, Tapi Bisa Dicegah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bkkbn