Emas Budi

Emas Budi

Budi Said usai ditetapkan sebagai tersangka di Kejagung.--

RASANYA tidak ada yang tidak tahu prinsip ini: too good to be true. Pun Budi Said –mestinya. Bagaimana tidak too good: beli emas dapat diskon 15 persen. Mana ada. Pun di zaman Nabi Sulaiman. 

Kenapa Budi tidak curiga bahwa itu too good to be true.

Satu-satunya alasan memberi diskon besar adalah: si penjual lagi B.U. Seandainya pun begitu si pembeli harus tahu detail: mengapa si penjual lagi butuh uang. Ada apa. Terlilit rentenir? Diancam? Harus tutup lubang?

Katakanlah Eksi Anggraini yang berhasil merayu Budi Said dengan potongan tidak masuk akal itu. Budi Said sudah benar: ia tidak percaya Eksi begitu saja. Ia datang sendiri ke Pulo Gadung. Di sana Budi bertemu pejabat PT Antam. Transaksi pun dilakukan di sana. Bayar langsung ke rekening PT Antam. Status Eksi hanya menemani. Menyaksikan. Lalu Eksi dapat komisi.

Memang, seperti dituturkan Eksi, ada bocoran dari ordal PT Antam: bahwa perusahaan itu lagi B.U. Perusahaan lagi memerlukan uang masuk dalam jumlah besar. Alasannya –seperti dikatakan Eksi–: untuk keperluan tutup tahun. Tutup buku. Lubang-lubang pembukuan harus ditutup. Lubang itu menganga akibat kasus korupsi di PT Antam sebelumnya.

Lubang itu, kata bocoran yang diterima Eksi dari ordal, sudah ditutup sementara. Yakni pakai dana pinjaman modal kerja dari bank. Tapi MK itu jatuh tempo. Harus diselesaikan akhir tahun. Berarti harus ada uang kontan yang masuk. Cara tercepat adalah memberikan iming-iming potongan harga yang fantastis. Maka Budi pun membeli emas Antam sampai hitungan ton.

Jelas Budi sendiri mendengar semua itu dari ordal. Bukan hanya dari Eksi. 

Kalau hanya dari Eksi pasti Budi tidak percaya. Ia bukan pengusaha biasa. Ia pengusaha besar. Orang kaya lama. Sudah kaya sejak dari bapaknya. Ia mendapat warisan perusahaan real estate besar di Surabaya. Margorejo Indah. Kompleks perumahan elite yang ternama.

Budi mewarisi kekayaan itu sejak masih remaja lajang. Yakni sejak papanya meninggal dibunuh orang di kota Dalian, Tiongkok.

Waktu itu di seluruh Tiongkok baru ada satu kota yang dibangun model baru: Dalian. Dekat Korea. Dalian jadi kota pertama yang modern yang cantik. Wali kotanya hebat sekali. Pemerintah pusat memuji habis Dalian. Wali kota lain diminta studi banding ke Dalian. Juga diminta mengikuti jejak Dalian. 

Wali kota itu, setelah menjabat dua periode, diangkat jadi gubernur Liaoning. Dalian adalah kota pelabuhan di provinsi itu. Ibu kotanya sendiri adalah Senyang. 

Saat jadi gubernur itulah ia membangun jalan tol 300 km dari Senyang ke Dalian. Itulah jalan tol pertama di Tiongkok. Sejak itu jalan tol dibangun besar-besaran di seluruh Tiongkok. Kota-kota lain pun dibangun mengikuti model Dalian.

Nama pejabat daerah yang hebat itu adalah Li Keqiang. Kelak ia jadi perdana menteri Tiongkok –baru pensiun tahun lalu.

Zaman itu nama Dalian jadi buah bibir. Banyak turis ke sana. Pun para pengusaha Tionghoa dari Indonesia. Termasuk papanya Budi Said. Ia bermalam di hotel Shangri-La. Hotel baru di sana. Terbaik di Dalian saat itu. 

Malam-malam kamarnya didatangi penjahat. Papa Budi Said dibunuh pakai senjata tajam. Waktu itu kriminalitas masih tinggi di Tiongkok. 

Meski sudah kaya raya, rupanya Budi Said masih tergiur ''gangdao'' yang menggiurkan. Ia cukup hati-hati ketika tidak hanya percaya pada satu orang Eksi.

Budi berkali-kali ke Antam Pulo Gadung Jakarta. Sepanjang 2018 Budi terus membeli emas Antam. Ia kirim uang berkali-kali dan menerima emas berkali-kali. Ketika totalan, Budi merasa Antam kurang kirim emas senilai Rp 1,1 triliun.

Antam merasa telah kirim emas –bahkan kelebihan. Budi merasa masih punya tagihan. Dasarnya: harga emas dengan diskon 15 persen. Antam merasa kelebihan kirim dengan dasar tidak punya kebijakan diskon 15 persen.

Tiga ordal sudah dijatuhi hukuman penjara bulan lalu. Eksi sebagai perantara juga sudah dijatuhi hukuman –tidak hanya di satu perkara. Kini Budi Said ditetapkan sebagai tersangka. Ditahan pula di rumah tahanan Kejaksaan Agung.

Saya bertemu Budi Said terakhir tiga bulan lalu. Sama-sama makan malam di satu resto baru. Ia ditemani istri yang cantik dan satu-satunya putri yang masih kecil.

Kami ngobrol panjang. Asyik. Sampai lupa bertanya soal emas. Setelah urusan emas itu jadi berita besar saya hubungi Budi. Tapi ia minta agar jangan ada wawancara.

Diskon besar telah membawanya ke ruang tahanan. Siapa bilang hanya Anda yang suka diskon.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 19 Januari 2024: Rasional Khalwat

M.Zainal Arifin
00000000. 04.01. Pujian bagi Tuhan yg sediakan oksigen geratis.

M.Zainal Arifin
Yg mengadukan, bisa diadukan. Yg mengadukan, bisa diadukan. Yg salah, bisa benar. Yg benar, bisa salah. Yg tertawa, bisa jadi nangis. Yg nangis, bisa jadi tertawa.

Wilwa
Ayo berpikir kritis jangan takut murtad. Islam belum sempurna. Kesetaraan (equality) yang diperlukan bukan toleransi. Tiga point penting inilah warisan pemikiran moderat Buya. Beliau multi language seperti Gus Dur. Beliau bisa French, English, Arab, Indonesia, dll. Soal nyali, Beliau lebih bernyali mengkritisi aliran transnasional yang mengharamkan nasionalisme dan menginginkan khilafah global yang tak jelas siapa yang akan jadi khalifah nya. Karena dapat dipastikan pasti akan bertarung sendiri berebut kuasa. Beliau menyadarkan banyak orang akan bahaya aliran transnasional anti nasionalisme dalam hal ini adalah persatuan Indonesia. Bahkan di Saudi yang dulunya adalah sponsor utama aliran transnasional mulai sadar dan dalam proses perubahan menuju Islam yang menerima keberagaman tidak hanya antar agama tapi juga antar aliran dalam agama. Karena Persatuan dalam Keberagaman adalah sebuah keniscayaan Semesta. Yang sudah dipahami leluhur kita dan terangkum dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bersatu walau Berbeda. Karena pada hakikatnya Ketuhanan (keagamaan) menyatu dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab (baca: kesetaraan sebagai sesama manusia)

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
DUA PESANTREN BESAR DI INDRAMAYU.. Membaca CHDI hari ini, jadi tau, ternyata meski Indramayu sebenarnya adalah "kota kecil". Tetapi di sana ada dua pondok pesantren "besar", yaitu: 1). Pondok pesantren "Cadangpinggan". 2). Pondok pesantren "Al Zaytun". Saya cek di Google Map, jarak antar kedua pesantren adalah 67 km. Dan kalau ditempuh naik mobil, jam 4 pagi, akan sampai TKP selama 1 jam 31 menit.. ### Berarti kemungkinan besar, jalannya macet.

Handoko Luwanto
Jurnal Prusuh Disway Edisi: Penduduk Turun (Kam,18-01-2024) 

#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] 

#1.ACEP YULIUS HAMDANI (1;127) [1:0] 

#2.Afa (1;22) [0:1] 

#3.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (9;726)★⚽️ [9:3] 

#4.Ahmad Zuhri (1;76) [3:0] 

#5.Alex Ping (1;81) 

#6.AnalisAsalAsalan (6;166) [5:3] 

#7.Azza Lutfi (1;11) [0:1] 

#8.bitrik sulaiman (1;2) 

#9.DeniK (3;122) [0:2] 

#10.didik sudjarwo (1;9) 

#11.djokoLodang (4;258)★ [0:2] 

#12.doni wj (2;91) [0:2] 

#13.Everyday Mandarin (6;368)★ [6:0] 

#14.Fa Za (2;109) 

#15.Fiona Handoko (4;189)★ [0:3] 

#16.Four Birds (1;15)✏️ [0:1] 

#17.Fra Wijaya (1;10) 

#18.Gianto Kwee (1;48) [0:1] 

#19.Gregorius Indiarto (1;17) 

#20.Handoko Luwanto (2;250)★ 

#21.jadijenius (7;156) [1:6] 

#22.Jimmy Marta (11;467) [1:7] 

#23.Jo Neca (17;296)✒️⚾️ [1:15] 

#24.Johannes Kitono (1;93)★ [1:0] 

#25.Jokosp Sp (2;255) [1:1] 

#26.Juve Zhang (9;853)★ [4:1] 

#27.Kang Sabarikhlas (2;170)★ [1:0] 

#28.Kliwon (1;73) [4:0] 

#29.kritikItuSehat (3;188) [1:0] 

#30.Lagarenze 1301 (10;526)★★⭐️⏰ [8:0] 

#31.Legeg Sunda (1;2) 

#32.Leong Putu (7;109) [3:0] 

#33.Liam Then (3;14) [0:3] 

#34.Liáng - βιολί ζήτα (2;249)★ [1:0] 

#35.Lukman Nugroho (1;102) 

#36.M.Zainal Arifin (6;41) [0:3] 

#37.Mirza Mirwan (4;641)★★⭐️ [2:1] 

#38.Muh Nursalim (1;139) 

#39.MULIYANTO KRISTA (1;13) 

#40.Nimas Mumtazah (2;129)★ [0:2]

Wilwa
@Edyanto. Setuju. Kebebasan berbicara sering disalahgunakan untuk mencacimaki pihak lain. Kebiasaan menyebut Goyim oleh Yahudi, Infidel oleh Kristen dan Kafir oleh Muslim jelas menyakiti hati pemeluk agama non agama dari Timur Tengah. Itu point yang ingin disampaikan Buya Syakur mengenai kesetaraan. Karena toleransi menurut Buya berarti masih menyimpan kebencian dalam hati terhadap yang berbeda kepercayaan. Toleransi tidak mendorong saling menghormati. Hanya bila kita memandang agama lain setara dengan agama kita yaitu mengajarkan CINTA (KASIH) barulah sikap saling menghormati muncul secara alamiah dan tak ada lagi konflik atau persekusi hingga perang atas nama agama. Ceramah Buya Syakur sangat teduh sehingga tak aneh bila pemuka agama lain sangat menghormati dan bersahabat baik dengan Buya. Karena prinsip kesetaraan itu benar-benar dipraktekkan Buya. Bukan sekedar teori belaka. Tanpa meninggalkan iman kepada Islam.

kritikItuSehat
....Mengapa Buya S malu untuk mengatakan bahwa dirinya adalah Islam Liberal?.. karena nama itu penting, contoh... megawati ketika berbeda dgn PDI maka dia menamakan dirinya PDIP.. beda dengan muldoko ketika berbeda dgn partai demokrat dia tidak mau nama baru tetap ingin nama partai demokrat ya gak bisa lah... nah ilam ahlu sunnah itu sudah ada ketentuannya, jadi jangan pkai nama yg sama dong islam ahlus sunnah, pakai aja islam Liberal sesuai dengan pemikirannya yang liberal jadi buat kalian kaum liberal ... jangan malu ...deklarasikan bahwa nama agama kalian, adalah islam liberal

Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp liang, bp jo, ka ulfa dan teman2 rusuhwan. membaca berita di kompas. com tgl 16 jan. perusahaan software jerman sap didenda 3,4 ton karna dugaan suap pejabat indonesia. uang tsb dibayar utk menyelesaikan penyelidikan depkeh dan sec amerika. karna dinilai melanggar uu praktik korupsi asing. sap memberikan suap berupa uang dan hadiah yg disalurkan melalui konsultan bisnis luar. suap tsb terjadi di indonesia, afsel dan beberapa negara lain. untuk indonesia, kasus suap terjadi antara 2015 sd 2018. salah duanya menyasar ke kementrian kelautan dan perikanan. dan bp3ti kemenkominfo. mudah2an kasus ini bisa cepat ditindaklanjuti penegak hukum di indonesia. mengingat pemberi suapnya sudah dijatuhi hukuman.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺ABDUL HADI WM, merupakan keturunan dari saudagar Tiongkok yang hijrah dan menetap di Sumenep. Ia lahir dari seorang ibu bernama RA Sumartiyah seorang putri bangsawan dari Keraton Surakarta. Sedangkan ayahnya adalah seorang saudagar muslim Tionghoa dan seorang guru. Abdul berasal dari kalangan keluarga muslim yang taat beribadah yang juga memiliki pesantren bernama “Pesantren An-Naba”.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
*TUHAN, KITA BEGITU DEKAT* Tuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dengan arahnya Kita begitu dekat Dalam gelap Kini aku nyala Pada lampu padammu ===///=== Abdul Hadi WM. Wafat pada hari Jumat 19 Januari 2024 pukul 03.36 WIB. Semoga husnul khatimah. DUNIA DALAM BERITA. Kabar duka datang dari dunia kesusastraan Indonesia. Penyair yang juga budayawan, Prof Abdul Hadi Wiji Muthari (WM), meninggal dunia pada pukul 03.36 WIB dini hari ini, Jumat (19/1/2024). Guru besar Universitas Paramadina Jakarta itu wafat dalam usia 77 tahun. ABDUL HADI WM. Nama lengkapnya adalah *Abdul Hadi Wiji Muthari*. Sastrawan, budayawan dan ahli filsafat berkebangsaan Indonesia.  Kelahiran:  24 Juni 1946 (usia 77 tahun), Kabupaten Sumenep Pendidikan:  Universitas Gadjah Mada Penghargaan:  Hadiah Sastra ASEAN dari Putra Mahkota Thailand, dll Dikenal sebagai "peneliti sufisme". Karyanya yang terkenal adalah; 1). Meditasi,  2). Madura, dll

Lagarenze 1301
TUHAN, KITA BEGITU DEKAT Tuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dengan arahnya Kita begitu dekat Dalam gelap Kini aku nyala Pada lampu padammu ===///=== Abdul Hadi WM. Wafat pada hari Jumat 19 Januari 2024 pukul 03.36 WIB. Semoga husnul khatimah.

Juve Zhang
Pak Bos kita ini banyak kenal pengusaha Singapura....ada baiknya tayangkan kasus Mr. ONG Beng Seng Taipan yg dekat dengan grup Temasek yg di pimpin istri PM Singapura. tapi tetap juga di tahan dengan tuduhan yg agaknya "ringan" dengan mengajak Mentri Iswaran naik peswat pribadinya dst yg untuk ukuran di Zimbabwe cuma urusan anak ingusan...misal membelikan tiket balapan formula dst...mentri Iswaran sendiri sudah ditahan tuduhan korupsi walau jumlah nya ecek ecek untuk ukuran Zimbabwe wkwkwkkw. Salut Singapura korupsi ecek ecek saja di tahan dan di berhentikan.....kalau di kita itu korupsi tingkat kelas nyamuk....wkwkkw.pantas lah Singapura Cadangan Duit nya Gede banget alias Tabungan nya dan konon Yg tahu Tabungan Singapura hanya bisa dihitung jari....tak banyak yg tahu berapa sebenarnya Tabungan Negara SG.....luar biasa rahasia negara....kalau di kita berap uang yg di cetak itu rahasia negara wkwkwkkw...

Mirza Mirwan
"Laisa kullu benerin pinteran, wa laisa kullu pinterin beneran," -- tidak semua orang benar itu pintar, dan tidak semua orang pintar itu benar. Kutipan di atas, meski hanya candaan, pesannya memang benar. Jangan pernah menganggap orang yang pinter bicara, pintar membolak-balik logika, yang gelarnya berderet-deret kayak gerbong kereta, pemikirannya pasti benar. Seringkali justru menyesatkan. (Sekadar nongol. Hari ini saya kurang fit, tadi pagi ke dokter. Minum obat, tidur -- pules banget hingga menjelang Jumatan. Ini minum obat lagi, pasti tidur lagi).

Muin TV
Kawan saya suka sekali mendengarkan ceramahnya Bbuya Sakur. Awalnya saya suka juga. Dia menjelaskan tentang Ilmu Tasawuf. Menarik. Tapi makin ke sini, makin ke sana. Kok , makin aneh aja nih orang. Dalam salah satu ceramahnya, dia meragukan mu'jizat Nabi Muhammad melakukan Isra' mi'raj. Bagaimana bisa disebut mu'jizat, "lah wong" gak ada yang melihat kok. Kata dia. Kapan Isra' mi'raj dilakukan? Malam hari? Kan gak ada yang melihat. Kalau mu'jizat nabi Musa membelah lautan, itu benar. Karena disaksikan banyak orang. Intinya dia mempertanyakan perjalanan Nabi Muhammad benar apa tidak. Kemudian dalam ceramah yang lain, dia mempertanyakan keadilan Allah. Ada orang yang hidup di dunia, dia baiiiik banget, rajin sedekah, suka menolong orang lain. Setelah mati, tiba-tiba dia masuk neraka. Hanya karena dia bukan Islam. Di mana keadilan tuhan kalau begitu. Kata dia. Sebenarnya hal seperti ini sudah ditanyakan seorang pengunjung pada Kristolog Zakir Naik. Ketika Beliau ceramah di Kuala Lumpur Malaysia. Apa jawab beliau? Kuranglebih begini: Hampir semua aplikasi yang dibuat manusia ada passwordnya. entah itu facebook, instagram ataupun Google. Begitu juga dengan Syurga. Apa password syurga? Kalimat Laa ilaa ha illallah, Muhammadur rasul lullah. Selama orang itu tidak bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. dan tidak pernah bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, ya gak bisa masuk dia. Diakali seperti apapun, kalau tak tahu passwordnya, ya gak bisa masuk.

Dacoll Bns
Melihat perdebatan seru di kolom komentar pagi ini membuat saya jadi teringat cerita dari kyai ayahanda guru kami. Sekitar tahun 70an atau 80an, pesantren beliau sedang dalam keadaan susah, stok beras untuk santri sudah menipis. Tetiba datang tamu keluarga miskin ingin menitipkan kerabat yg gila di pesantren tersebut karena mereka tidak punya biaya dan daya untuk menanggung hidup dan perawatan penyakit-nya. Para pengurus pesantren yg menerima tamu pun berdiskusi dan berencana menolak dikarenakan keadaan pesantren yg sedang sulit, dan mereka menyampaikan keputusan ini kepada pak Kyai ayahanda guru kami. Tanpa berpikir panjang beliau menolak keputusan tersebut, beliau berkata bayangkan jika orang gila ini adalah setumpuk emas yg teronggok di pinggir jalan, maka sudah pasti orang akan berebut untuk memilikinya bahkan mungkin saling membunuh karenanya. Tapi kenapa kalian menolaknya sedangkan dia ini manusia, makhluk ciptaan Allah yg paling sempurna dan kita tahu bahwa nyawa manusia lebih berharga dari harta apapun di dunia dan menyelamatkannya berarti juga mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Hal ini menyadarkan kami bahwa betapa kita yg mengaku umat Rasulullah amat sangat memilih- milah dalam menjalankan ajaran yang dibawa dan dicontohkannya, menjalankan yg enak enak dan sesuai nafsu, tapi menolak yg tidak kita suka dengan berupaya mencari dalil nya ini dan itu. Kita sibuk debat sana debat sini mencari siapa yg paling benar dan lupa mengamalkan inti ajarannya. Wallahualam.

Juve Zhang
Pengusaha Karaoke Inul Daratista protes pajak hiburan dari 15_25% akan jadi 40-75%......sangat beralasan ID protes..... Karaoke memakai banyak tenaga kerja dan tentu pajak yg sangat tinggi akan memukul usaha ini......apa yg terjadi????? Negara ini pengeluaran banyak yg tak seharusnya contoh beli pesawat tempur Tua usia 26 tahun paling di pake 5 tahun sudah di kilo ke pedagang Madura......duit pajak yg susah di dapat malah menguap cepat sekali.....gak sampai 5 tahun senilai 12 T hangus......jelas orang orang mudah menghamburkan duit dari pada mencari duit..... mencari duit setengah mati dari pajak semua jenis usaha di Indonesia..... menghamburkan sangat cepat.......kalau mau makan gratis 2000 T nyari pajak sangat sulit......nyari hutang sangat sulit......paling gampang Cetak Saja 2000 Ton.....sudah praktis..... cepat......gak repot repot itulah yg terjadi di Argentina dan Venezuela oleh Presiden mereka........ akibatnya Fatal.......Peso dan Bolivar hancur lebur berantakan.......ayo kita rakyat bahu membahu saling mengingatkan bahayanya di pimpin presiden model Argentina dan Venezuela.....arahkan paku anda dengan semangat demi RP yg kuat, sehat , bermanfaat.....cukup ke kiri dan kanan saja.......paham kan ..hindari yg di tengah. ......wkwkwkkw

djokoLodang
--o-- Apa arti nama Djoko Lodang? Djoko artinya pemuda. Yang masih perkasa. Baru memasuki musim semi kehidupan. Bagi saya, Djoko bisa berarti juga orang yang berjiwa muda. Yang masih bersemangat. Lodang (bahasa Jawa) artinya punya waktu luang. Bagi saya, "lodang" bukan sekedar waktu luang. Waktu luang yang masih tersisa untuk mengerjakan sesuatu yang berguna, setelah seseorang menyelesaikan kewajibannya. Ini penting sekali: setelah menyelesaikan kewajibannya. Apa pun yang harus dikerjakannya sudah rampung, sudah selesai. Masih tersisa waktu untuk melakukan sesuatu. Yang dengan sukarela dikerjakannya. Saya bersyukur sekali, pada usia lebih dari 70 tahun ini dipertemukan dengan CHDI berikut perusuh-perusuhnya. --0--

djokoLodang
--o-- Berikut ini karya R.Ng. Ronggowarsito, Serat Jaka Lodang. Saya kutip 3 bait awal saja. Walau pun ditulis lebih dari 2 abad yang lalu, isinya masih relevan dengan situasi negara kita saat ini. 1. Jaka Lodang gumandhul Praptaning ngethengkrang sru muwus Eling-eling pasthi karsaning Hyang Widhi Gunung mendhak jurang mbrenjul Ingusir praja prang kasor 2.Nanging awya kliru Sumurupa kanda kang tinamtu Nadyan mendak mendaking gunung wis pasti Maksih katon tabetipun Beda lawan jurang gesong 3. Nadyan bisa mbarenjul Tanpa tawing enggal jugrugipun Kalakone karsaning Hyang wus pinasti Yen ngidak sangkalanipun Sirna tata estining wong Terjemahan: 1. Joko Lodang berada di atas pohon, duduk santai di dahan yang berayun, mengingatkan kita semua dengan suara lantang: "Sudah menjadi kehendak Tuhan bahwa gunung yang menonjol akan ambrol, dan jurang yang dalam akan timbul, terisi reruntuhannya. Banyak sekali orang yang akan meninggalkan negeri ini" 2. Namun jangan salah paham Lihatlah bekas reruntuhan gunung itu. dan jangan sombong. Walau pun sudah runtuh, gunung itu masih terlihat bekasnya. Beda dengan jurang, walau pun sudah terisi masih juga kosong. 3. Jurang yang curam itu meskipun dapat melembung, kalau tidak ada tanggulnya sangat rawan dan mudah longsor. Semua terjadi karena Allah. Upaya manusia tidak dapat menghalangi kehendak NYA. (syair dikutip dari "https://macapat.wordpress.com/2006/10/29/serat-joko-lodang/" terjemahan diedit) Bait 1 di atas menunjukkan hukum alam,

djokoLodang
Serat Jaka Lodang (lanjutan) Bait 1 menunjukkan hukum alam, Diartikan secara kiasan: Yang tinggi bisa jatuh, yang di bawah akan naik. Saat berada di puncak, tetap eling, tidak lupa diri, tidak serakah, Yang masih di bawah, tetap bersemangat, tetap berjuang. Lalu, siapakah yang --menurut syair di atas-- akan pergi meninggal kan negeri ini? Arti harfiahnya, lari ke luar negeri. Arti yang lain, Anda lebih paham daripada saya. Mereka yang tidak bisa menerima hukum alam, yang tidak bisa menerima kenyataan, dijelaskan lebih lanjut pada bait ke-2: Kejatuhan kita dan kenaikan kita, dua-duanya tidak langgeng. Yang naik panggung seyogyanya memperhatikan yang turun panggung. Hari ini saya yang naik tahta, besok anda. Yang sudah saatnya turun, jangan bersikukuh. yang masih di bawah, ada saatnya nanti naik. Jangan sombong, jangan angkuh, bagi yang sedang bertahta. Jangan putus asa, bagi yang sedang berjuang. Bait ke-3 menyatakan, apa pun yang kita usahakan, akhirnya Allah yng menentukan. Itu sebabnya, ada nasihat para leluhur kita. Berupaya, bekerja keras, ulet, rajin. Setelah itu, hanya setelah itu, baru lah kita serahkan semuanya kepada Tuhan. Tidak mengeluh. Itu lah makna "nrimo ing pandum".

Gregorius Indiarto
Selama pemahaman tentang "Sesamamu Manusia" masih belum sama, maka akan sulit (memahami) apa lagi menerima perbedaan, dan akan sangat jauh dari kata "kesetaraan".

Udin Salemo
#everyday_berpantun Di Pandaan ada Masjid Merah/ Disana dilarang minuman miras Perbedaan itu hal yang indah/ Bagi yang memakai pikiran waras/ Di Terengganu dinamakan halia/ Bumbu masak dibawa dari Air Haji/ Di kampungku buya itu orang mulia/ Itulah panggilan untuk guru ngaji/ ------------------------------------------------------------ lamak bamain layang-layang/ bamain gundu kito kamudian/ lamak babini jo urang Sungayang/ disinan banyak buah durian/ taragak denai pai ka Lintau/ denai barangkek dari Lolong/ taragak denai makan ka lapau/ sayang saku-saku sadang kosong/

sinung nugroho
saya bersyukur Abah memasukan Nurcholish Madjid, Quraish Shihab, dan Buya Syakur dan Gus Dur sebagai cendekiawan muslim bukan ulama. Artinya pendapat-pendapat beliau-beliau tersebut berdasarkan pemikiran bukan berdasarkan nash-nash agama, sehingga bagi saya beliau berempat tersebut dalam kelompok yang sama dengan Socrates, Plato, Kahn bukan dalam kelompok ulama seperti Imam Syafii, Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Muhammad bin Hambal, Imam Nawawi, Imam Ibnu Rajab, Imam Ibnu Hajar Al Asqolani

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 220

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Fa Za
    Fa Za
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Parikesit
    Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • doni wj
      doni wj
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • doni wj
      doni wj
    • doni wj
      doni wj
    • doni wj
      doni wj
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Liam Then
      Liam Then
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Liam Then
      Liam Then
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • doni wj
      doni wj
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • yea aina
    yea aina
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Afa
      Afa
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Sumartan
      Sumartan
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • doni wj
      doni wj
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • jadijenius
    jadijenius
  • Mak Rambe
    Mak Rambe
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • jadijenius
      jadijenius
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • DeniK
    DeniK
    • Liam Then
      Liam Then
  • Yushua Lie
    Yushua Lie
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Mak Rambe
      Mak Rambe
  • Putu Senda
    Putu Senda
    • jadijenius
      jadijenius
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • DeniK
    DeniK
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • doni wj
    doni wj
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • jadijenius
      jadijenius
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Sumartan
    Sumartan
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Liam Then
    Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • Liam Then
      Liam Then
  • doni wj
    doni wj
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • doni wj
      doni wj
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • doni wj
      doni wj
    • doni wj
      doni wj
  • Liam Then
    Liam Then
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Liam Then
      Liam Then
    • doni wj
      doni wj
    • jadijenius
      jadijenius
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • jadijenius
      jadijenius
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Edyanto
    Edyanto
  • Edyanto
    Edyanto
    • doni wj
      doni wj
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Liam Then
    Liam Then
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Liam Then
    Liam Then
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • rid kc
    rid kc
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • alasroban
    alasroban
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Mak Rambe
      Mak Rambe
  • Fantra Salahuddin
    Fantra Salahuddin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Febri Delise
    Febri Delise
  • Saiful Ahmad
    Saiful Ahmad
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Fa Za
      Fa Za
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin

Berita Terkait