Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Menggema di Australia, Ada di 16 Sekolah dan 2 Kampus
Atdikbud KBRI Canberra -BIPA semakin dipelajari di Australia-Kemendikbudristek
Meski pemelajar bahasa Indonesia cukup banyak, namun bukan berarti tidak ada kendala dalam belajar bahasa Indonesia di Canberra.
Salah satu tantangan yang ada adalah menemukan komunitas yang dapat membantu para pemelajar BIPA mempraktikkan apa yang telah dipelajari di sekolah maupun kampus.
Program Kawan Ngobrol dimaksudkan untuk menciptakan komunitas bahasa Indonesia di Canberra, sehingga dapat membantu pemelajar berlatih keterampilan percakapan.
Selain dapat diikuti oleh pelajar dan mahasiswa, program ini juga dapat diikuti oleh warga Australia yang pernah bertugas atau tinggal di Indonesia dan ingin merawat bahasa Indonesia yang pernah dimilikinya.
Seperti dikatakan oleh Steve yang pernah tugas selama dua tahun di Indonesia, ketika kembali ke Australia dirinya tidak menemukan lagi kawan untuk mempraktikkan Bahasa Indonesia, sehingga sudah mulai banyak kosa kata yang terlupa.
Steve menyambut gembira adanya program Kawan Ngobrol ini, dan berjanji akan sering datang jika diberi tahu jadwal rutinnya.
BACA JUGA:7 Universitas di Luar Negeri Ini Punya Studi Bahasa Indonesia, Apa Saja?
Sementara Phil Domaschenz yang pernah bertugas di Jakarta selama satu tahun merasa rindu dengan bahasa dan budaya Indonesia.
Phil berharap keberadaan ‘Kawan Ngobrol’ ini dapat mengobati rasa rindunya dengan Indonesia.
Bagi Phil, adanya ‘Kawan Ngobrol’ ini baik sekali. Hal ini bukan hanya soal belajar bahasa saja, tapi Phil juga bisa bertemu dengan orang Indonesia dan tentunya makan makanan Indonesia yang sangat enak.
Acara perdana ‘Kawan Ngobrol’ mengangkat tema makanan Indonesia. Setiap orang menceritakan makanan Indonesia yang paling disukai.
Ternyata para peserta cukup mengenal makanan Indonesia.
Salah seorang peserta bernama Damian bahkan dapat menjelaskan perbedaan ragam nasi goreng yang ada di Indonesia, dari mulai nasi goreng seafood, nasi goreng kambing, sampai nasi goreng kampung.
Damian juga bisa menjelaskan tipikal rasa makanan yang berbeda antar daerah di Indonesia.
“Kalau makanan Sumatra, seperti Aceh umumnya pedas. Sementara makanan Jawa, khususnya Yogyakarta, umumnya manis. Saya lebih suka yang sedikit pedas,” tutur Damian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemendikbudristek