Kemenkes Imbau Risiko Kesehatan Anggota KPPS saat Pemilu 2024 Harus Dijaga

Kemenkes Imbau Risiko Kesehatan Anggota KPPS saat Pemilu 2024 Harus Dijaga

Pemilu 2024-Anak muda jangan golput-Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID-- Mengantisipasi seperti kejadian pada Pemilu 2019 lalu, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang juga sebagai pekerja, biasanya juga memiliki resiko kesehatan seperti fisik, mental, dan sosial pada Pemilu 2024 ini.

Oleh karena itu, menurut Direktur Kesehatan Usai Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes Nida Rohamawati mengatakan pekerjaan yang dilakukan anggota KPPS saat penyelenggaraan Pemilu terbilang berat.

BACA JUGA:Bukan Harian, Ini Jadwal dan Rincian Gaji Panitia Pemilu Mulai dari PPK hingga KPPS di Pemilu 2024

“Jadi kita memang harus memperhatikan selama penyelenggaraan Pemilu. Anggota KPPS ini betul-betul kita jaga dari kesehatan yang beresiko. Mulai dari diri sendiri, lingkungan, dan juga dari jenis pekerjaannya,” ujar Nida dalam keterangannya, Rabu 7 Februari 2024.

Lanjutnya, masalah kesehatan yang dialami anggota KPPS pada Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yaitu dari dirinya sndiri.

Jadi, sebagai syarat mendaftar sebagai calon anggota KPPS saat ini harus melakukan skrining kesehatan dan usia maksimal 55 tahun.

BACA JUGA:Full Senyum, Gaji Anggota KPPS Resmi Naik Rp 600 Ribu di Pemilu 2024 Plus Dapat Uang Pulsa

Kemudian tidak memiliki penyakit komorbid seperti diabetes, pernah mengalami stroke, hipertensi, penyakit paru, maupun lainnya. 

Namun, apabila memiliki komorbid harus sudah terkontrol atau sudah dapat dijaga dan diawasi petugas kesehatan.


ASN Boleh Jadi PPK, PPS dan KPPS-Edmond Dantès-Pexels

Faktor resiko lainnya, Nida mengatakan yaitu tempat penyelenggaraannya harus diperhatiakan seperti ventilasi yang baik, tersedianya tempat sampah, dan disediakan air minum. 

Karena, banyak anggota KPPS yang meninggal ketika dianalisis banyak yang dehidrasi.

BACA JUGA:Nominal Gaji dan Jadwal Pencairan Petugas KPPS Pemilu 2024

“Minum minimal delapan gelas sehari termasuk tidak boleh lupa makan, karena kegiatan tidak berhenti. Setelah itu stress, ini semua merupakan faktor resiko yang dialami mereka secara individu, lingkungan, dan tata cara yang begitu berat,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: