Kejam! Menteri Keamanan Nasional Israel Serukan Tentara Zionis Tembak Perempuan dan Anak-Anak Palestina

Kejam! Menteri Keamanan Nasional Israel Serukan Tentara Zionis Tembak Perempuan dan Anak-Anak Palestina

Menteri Keamanan Nasional Israel Serukan Tentaranya Tembak Perempuan dan Anak-Anak Palestina -Screenshoot/YouTube-

 Dr Ahmed Abuibaid menggambarkan serangan udara terjadi tanpa henti dan terjadi di mana-mana.

Lebih dari separuh populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa kini berdesakan di kota yang berbatasan dengan Mesir, yang hanya dihuni 250.000 orang sebelum perang antara Israel dan Hamas meletus pada bulan Oktober.

Banyak pengungsi yang tinggal di tempat penampungan sementara atau tenda dalam kondisi kumuh, dengan akses yang terbatas terhadap air minum dan makanan yang aman.

BACA JUGA:Presiden Hongaria Mengundurkan Diri Setelah Berikan Pengampunan Atas Pelecehan Seksual Terhadap Anak

BACA JUGA:Joe Biden Disebut Hilang Ingatan, Laporan Kesehatan Presiden Terkuak

Kepala hak asasi manusia PBB Volker Türk memperingatkan serangan terhadap Rafah akan menjadi hal yang mengerikan, mengingat kemungkinan besar jumlah warga sipil, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, kemungkinan besar akan terbunuh dan terluka.

Dia juga mengatakan hal ini bisa berarti bahwa bantuan kemanusiaan yang sedikit yang masuk ke Gaza mungkin akan terhenti, karena sebagian besar pengiriman saat ini melalui perbatasan Rafah yang dikuasai Mesir.

Peringatannya menyusul kritik tajam yang tidak biasa dari AS pekan lalu, dengan Presiden Joe Biden menyebut penyerbuan dan pembalasan Israel di Gaza dianggap berlebihan.

Pada hari Senin, Biden mengatakan operasi Israel di Rafah, tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel untuk memastikan keselamatanwarga sipil.

BACA JUGA:Sekjen PBB Peringatkan Dewan Keamanan Terpecah Mengenai Israel Menggila di Gaza

BACA JUGA:Ini Pernyataan Pangeran William tentang Penyakit Kanker yang Diidap Raja Charles III 

Berbicara setelah pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah, Biden juga mengatakan AS sedang mengupayakan kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung setidaknya enam minggu.

Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Cameron juga mengatakan Israel harus berhenti dan berpikir serius sebelum mengambil tindakan lebih lanjut di Rafah.

Sedangkan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, pada hari Senin mendesak sekutu Israel untuk berhenti mengirimkan senjata, karena “terlalu banyak orang” yang terbunuh di Gaza.

Militer Israel melancarkan serangan udara dan darat skala besar di Gaza setelah kelompok bersenjata Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang di Israel selatan pada 7 Oktober dan menyandera 253 orang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: