Ternyata Konser Taylor Swift Eksklusif di Singapura Ada Campur Tangan Pemerintah, Diungkap PM Thailand

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebentar lagi, konser Taylor Swift akan digelar di Singapura pada 2-9 Maret 2024.

Terungkap sekarang, mengapa Taylor Swift hanya konser di Singapura, eksklusif di Asia Tenggara, tak ada negara lain yang didatanginya. 

PM Thailand Srettha Thavisin menilai ada campur tangan pemerintah Singapura dalam perhelatan konser Taylor Swift.

Sang idol tak boleh manggung atau konser di negara Asia Tenggara lainnya, selain Singapura.

Menurut Srettha, Singapura mengupayakan kesepakatan eksklusivitas terkait konser Taylor Swift di Asia Tenggara

Dikutip dari The Guardian, Srettha Thavisin mengklaim promotor memberitahunya bahwa pemerintah Singapura menawarkan ‘subsidi’ sebesar USD 2 juta-3juta per pertunjukan

Perdana Menteri Thailand mengklaim bahwa Singapura mencari kesepakatan dengan Taylor Swift untuk mencegahnya tampil di tempat lain di Asia Tenggara dalam tur Eras-nya.

Srettha Thavisin mengatakan promotor konser AEG telah memberitahunya bahwa pemerintah Singapura menawarkan subsidi itu untuk sebuah pertunjukan sebagai bagian dari perjanjian eksklusivitas.

BACA JUGA:Lipstik Merah Taylor Swift Memikat, Padu Padan Dress Putih dan Berlian 300 Karat di Grammy Awards 2024

Swift akan memainkan enam pertunjukan yang tiketnya terjual habis di National Stadium yang berkapasitas 55.000 kursi di Singapura pada bulan Maret.

“[AEG] tidak memberi tahu saya angka pastinya tetapi mereka mengatakan pemerintah Singapura menawarkan subsidi antara $2 juta dan $3 juta,” kata Srettha secara terbuka di sebuah forum bisnis di Bangkok. 

“Tapi pemerintah Singapura pintar. Mereka mengatakan kepada [penyelenggara] untuk tidak mengadakan pertunjukan lain di Asia [tenggara],” ucapnya. 

AEG dan pemerintah Singapura tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Penggemar Swift di Asia Tenggara sangat kecewa ketika tahun lalu diumumkan bahwa dia akan melewatkan sebagian besar wilayah tersebut dan hanya berhenti di Singapura selama tur Eras-nya.

Sumber: the guardian