Ramai Kasus Perundungan Siswa Binus Serpong, Psikolog Ingatkan Orangtua Ajari Anak Cinta Diri Sendiri

Ramai Kasus Perundungan Siswa Binus Serpong, Psikolog Ingatkan Orangtua Ajari Anak Cinta Diri Sendiri

Prof Dr Rose Mini Agoes Salim M.Psi -ist-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tengah ramai kasus bullying atau perundungan di Sekolah Binus Serpong, Tangerang Selatan, yang diduga melibatkan anak artis dan pesohor.

Kasus perundungan di Binus Serpong yang menjadi perhatian publik ini menambah daftar kasus serupa di sejumlah tempat yang marak dengan pelaku dan korban beragam.

Adanya kasus demikian, tidak boleh dianggap remeh dan harus menjadi perhatian banyak kalangan.

BACA JUGA:Polisi Angkat Bicara Terkait Penetapan Tersangka Dugaan Penganiayaan Siswa Binus Serpong

Korban perundungan memang tak memandang usia, gender, dan lainnya.

Untuk meminimalisasi terjadinya perundungan pada anak-anak, ada banyak pihak yang bisa ikut terlibat.

Salah satu elemen yang cukup penting di sini adalah orang tua.

Prof Dr Rose Mini Agoes Salim MPsi selaku psikolog anak mengungkapkan bahwa orangtua harus mengajari anak untuk mencintai diri sendiri.

Selain itu, harus membawa kelebihan individu dengan cara yang positif.

"Sebaiknya setiap orangtua mengajari anak mempunyai kemampuan mencintai dirinya bahwa dirinya berharga bahwa dia melihat dari eksistensinya dari hal-hal positif yang ada dalam dirinya tidak perlu mencari sesuatu yang negatif untuk memperlihatkan bahwa dia memiliki kemampuan tertentu," ucapnya kepada Disway.id, Kamis 22 Februari 2024.

BACA JUGA:Terduga Pelaku Bullying dan Penganiayaan Siswa Binus Serpong Segera Dipanggil

Lebih lanjut, ada elemen yang juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan untuk orangtua kala mendidik anaknya. Di antaranya, kata Rose Mini Agoes Salim, ialah dengan menstimulasi moral dalam diri anak.

"Bagi yang orang tua bisa membantu anak lebih memahami baik dan buruk harus menstimulasi moral," tuturnya.

"Biasanya dengan adanya moral di dalam diri, mereka akan bisa membedakan baik dan buruk caranya adalah dengan menstimulasi empati, kontrol diri, serta nurani untuk membantu dia mengetahui mana yang baik dan buruk," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: