Zelensky Mengklaim, 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia

Zelensky Mengklaim, 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia

Zelensky Menyebutkan, 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia-zelensky_official/Instagram-

Serangan balasan tersebut sebagian besar gagal – salah satu dari sejumlah kemunduran yang dihadapi Kyiv setelah beberapa keberhasilan awal dalam memukul mundur Rusia setelah negara itu menginvasi pada Februari 2022.

Zelensky juga menyatakan pada hari Minggu bahwa rencana serangan balasan telah dibocorkan ke Rusia sebelumnya.

BACA JUGA:Starbucks Shanghai Rilis Kopi Rasa Babi, Tuai Pro dan Kontra

BACA JUGA:Menara Eiffel Ditutup Karena Pemogokan Karyawan, Pengunjung Kecewa Berat

Pekan lalu, diumumkan bahwa pasukan Ukraina telah ditarik dari kota utama Avdiivka di timur – kemenangan terbesar Moskow dalam beberapa bulan.

Zelensky juga menyalahkan hal ini karena melemahnya pasokan senjata Barat.

Sementara itu, pemerintahan Biden mengatakan penundaan paket bantuan senilai USD 60 miliar untuk Ukraina di Kongres berkontribusi pada jatuhnya kota tersebut.

Para pemimpin Barat melakukan perjalanan ke Kyiv pada hari Sabtu untuk menunjukkan solidaritas terhadap Ukraina ketika negara tersebut memperingati dua tahun invasi besar-besaran Rusia.

Di sana, diumumkan bahwa Italia dan Kanada telah menandatangani perjanjian keamanan dengan Ukraina guna memperkuat dukungan hingga negara tersebut dapat bergabung dengan NATO.

BACA JUGA:Satelit Merah Putih 2 Sukses Diluncurkan dari Cape Canaveral Florida

BACA JUGA:NASA Bisa Mendeteksi 'Kiamat' Datang 30 Menit Sebelum Kejadian

Kesepakatan Kanada mencakup lebih dari tiga miliar dolar Kanada 1,7 miliar Pounds dalam bentuk bantuan keuangan dan pertahanan.

Bukan hanya Ukraina yang mengalami kesulitan dalam menyediakan sumber daya untuk kegiatan militernya.

Rusia juga kesulitan menyediakan amunisi dan senjata , menurut pejabat Barat.

“ Kemampuan produksi amunisi dalam negeri Rusia saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konflik Ukraina,” klaim seorang pejabat Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: