Usai Diperiksa Soal Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila Non-aktif Tidak Banyak Berkata

Usai Diperiksa Soal Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila Non-aktif Tidak Banyak Berkata

Pemeriksaan terhadap Rektor Universitas Pancasila non-aktif rampung dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pemeriksaan terhadap Rektor Universitas Pancasila non-aktif rampung dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.

Dirinya tampa keluar dari Gedung Ditkrimum bersama Kuasa Hukumnya usai menjalani pemriksaan.

BACA JUGA:Datangi PMJ, Rektor Universitas Pancasila Non-aktif Bawa Bukti Baru

Rektor Universita Pancasila non-aktif, ETH tidak banyak berkata-kata. Dirinya hanya berkara para penyidiknya profesional.

"Terima kasih, semua baik-baik. Polisinya profesional," katanya kepada awak media usai diperiksa, Selasa 5 Maret 2024.

BACA JUGA:Rektor Universitas Pancasila Nonaktif Datangi PMJ Hari Ini

Sedangkan Kuasa Hukum ETH, Faizal Hafied menyebut kliennya dicecar 30 pertanyaan lebih.

"Hari ini kami sudah menghadiri undangan klarifikasi dan tadi sudah dilaksanakan hampir 3 jam, ada 32 pertanyaan," sebutnya.

Pihaknya mengklaim memiliki bukti kuat atas laporan yang dilayangkan korban dugaan pelecehan seksual berinisial DF ini.

"Tadi kami juga membawa bukti-bukti yang kuat, sudah kami sampaikan kepada penyidik," tutur dia.

BACA JUGA:Rektor Universitas Pancasila Nonaktif: Saya Tahu Siapa yang Pintar dan Culas

"Bukti-bukti tidak bisa kami sampaikan, tapi bukti-bukti ini sangat akurat, sangat otentik dan bisa membantu membuat duduk perkara ini sangat terang," tambanya.
"Bukti-bukti tidak bisa kami sampaikan, tapi bukti-bukti ini sangat akurat, sangat otentik dan bisa membantu membuat duduk perkara ini sangat terang," paparnya.

Sementara, Rektor Universitas Pancasila non-aktif, ETH hari ini, Selasa 5 Maret 2024 datangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.

Dirinya datang menggunakan mobil merk Alphard berwarna hitam dengan didampingi Kuasa Hukumnya.

BACA JUGA:PTS Indonesia Menuju World Class University, Ini Tekad Rektor Untar

ETH terlihat menggunakan kemeja berwarna putih dan jaket krem sembari menyapa awak media.

Terlapor dugaan pelecehan seksual itu tiba sekitar pukul 10.13 WIB.

"Pagi, Iya sama penasehat hukum saya ya," katanya saat ditanya awak media, Selasa 5 Maret 2024.

Sebelumnya, pihak Rektor Universitas Pancasila ungkap kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpanya ada dugaan politikus.

Kuasa hukum ETH, Faizal Hafied mengatakan pihaknya menduga ada unsur politis jelang pemilihan Rektor baru digelar pada Maret 2024 mendatang.

BACA JUGA:Drama Rektor Universitas Pancasila Nonaktif, Siapkan Langkah Hukum Hadapi Pelapor Kasus Pelecehan Seksual

"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor, sebagaimana sering dialami di pilkada dan pilpres. Jadi ini yang menjadi catatan besarnya. Seperti kemarin ada kandidat cawapres diungkit suatu hal padahal tidak benar, nah ini yang dialami klien kami," katanya kepada awak media.

Diterangkannya, pihaknya dugaan pelecehan itu tidak benar.

"Jadi ada hal yang tidak benar dan tidak tepat, disampaikan oleh orang lain yang mendiskreditkan klien kami. Ini yang kami harap sebagai langkah awal, karena prof belum pernah menyampaikan secara resmi, ini kami sampaikan, tidak ada laporan polisi kepada beliau, kalau tidak ada pemilihan rektor," terangnya.

"Semua kami sampaikan, semua kami jelaskan, semua kami jabarkan. Kami harap kami salut kepada penyidik, kami apresiasi kepada Polri yang sudah bekerja cepat, tepat dan juga bisa melihat dengan jernih permasalahan yang ada," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: