Perbedaan Awal Ramadhan 1445, Begini Metode Hisab Hilal Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Perbedaan Awal Ramadhan 1445, Begini Metode Hisab Hilal Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Awal Ramadhan 1445 Hijriah terjadi perbedaan. Bagaimana metode hisab hilal versi Pemerintah dan Muhammadiyah?-Foto/Freepik-

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag di 134 lokasi seluruh Indonesia.

Ketiga, konferensi pers hasil sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag RI.

BACA JUGA:Komnas Perempuan: Banyak Gen Z Ogah Menikah, Prioritaskan Karier

Pantauan Hilal di Masjid Hasyim Ashari


Petugas Falakiyah PWNU DKI Jakarta kala memantau hilal dari Masjid Hasyim Ashari, Kalideres, Jakarta Barat-Foto/Candra-

Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menyebut kondisi ketinggian hilal baru mencapai 0 derajat 47 menit di Masjid Raya Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat.

Maka dari itu, kemungkinan 1 Ramadhan 1445 Hijriah akan berbeda dengan Muhammadiyah.

"Jadi masih jauh dari ketentuan Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Masih jauh dari ketentuan Mabims yang 3°," ujar Abdul Khaliq Sholeh ketua Lembaga PWNU DKI Jakarta, Minggu 10 Maret 2024.

Abdul mengatakan, penetapan 1 Ramadhan berdasarkan kesepakatan Menteri agama Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura (MABIMS) itu tinggi hilal minimal 3 derajat.

BACA JUGA: Hilal Tidak Terlihat di Masjid Raya Hasyim Asyari Karena Tertutup Awan

"Secara hisab memang susah memang susah untuk terlihat. Secara ilmiah rasanya tidak mungkin akan terlihat. Ini masih berandai," tuturnya.

Akan tetapi, Abdul Khaliq mengatakan, seandainya sore ini rukyat bisa terlihat di salah satu wilayah Indonesia dan pihak tersebut berani disumpah, maka 1 Ramadhan jatuh di hari Senin, 11 Maret 2024.

Jika hilal tidak terlihat karena posisinya dibawah 3 derajat karena selama prosesi berlangsung terhambat kondisi cuaca, maka awal puasa dimulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

"Berarti kalau hari ini tidak terlihat tarawihnya malam selasa," paparnya.

Lebih lanjut Abdul Khaliq Sholeh menambahkan, pihaknya menggunakan hadist rasul yang mengatakan, "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya'ban menjadi 30 hari" (HR Bukhari dan Muslim)."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: