Heboh Rusia Sebut Ada 10 Tentara Bayaran Ukraina Asal Indonesia Ikut Berperang, TNI Membantah Keras!

Heboh Rusia Sebut Ada 10 Tentara Bayaran Ukraina Asal Indonesia Ikut Berperang, TNI Membantah Keras!

Ilustrasi tentara Ukraina dalam perang melawan Rusia-Twitter Squad Ukraine-

BACA JUGA:Perang Berlanjut, Ukraina Klaim Tembak 2 Pesawat Komando Rusia

BACA JUGA:Pakar GeopolitikOrtodoks Rusia: Kiamat Sudah Tiba, Perang Besar di Timur Tengah-Kehancuran Israel

"Ini merupakan informasi dari Kementerian Rusia mengenai warga Indonesia. Bagaimana saya bisa berkomentar? Mungkin lebih baik jika tanyakan pada orang lain?" Kata Vasyl.

Vasyl mengatakan bahwa setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Rusia sangat tidak layak untuk dipertimbangkan.

"Rusia hanya menyebar kebohongan, silakan tanya mereka di mana fakta dan buktinya. Pembohong," tegas Vasyl

Sebagai informasi, Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata potensi kekuatan tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina dan berpartisipasi dalam pertempuran.

BACA JUGA:Netanyahu Telpon Putin Selama 50 Menit: Protes Kerjasama Rusia dengan Iran dan Dukungan Gencatan Senjata

BACA JUGA:Serangan Fajar Drone Kamikaze Rusia Hancurkan 200 Bangunan di Ukraina

Dalam perang ini, Rusia mencatat bahwa Polandia menjadi penyumbang tentara bayaran terbanyak yakni sekitar 2.960 tentara. Bahkan, dsri jumlah ribuan itu sudah ada 1.497 yang terbunuh.

Lalu, ada pula 1.113 tentara bayaran AS. Sebanyak 491 di antaranya kehilangan nyawa.

"491 orang tentara bayaran AS tewas dalam pertempuran, dari sekitar 1.113 orang yang terbang ke Ukraina," ujar Kedubes Rusia.

"Perlu dicatat bahwa Prancis, meskipun menyangkal kehadiran tentara bayarannya di Ukraina, telah kehilangan 147 tentara bayaran dari 356 orang," tambah Kedubes Rusia.

Terkait hal ini, Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan informasi adanya tentara bayaran dari Indonesia di Ukraina perlu didalami lebih jauh.

"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut.⁠ Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," kata Iqbal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: