BP2MI Terima Pemulangan Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel

BP2MI Terima Pemulangan Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menerima pemulangan 3 jenazah PMI yang tewas dalam insiden kapal tenggelam di Korsel, Minggu 17 Maret 2024-Dok. BP2MI-

BACA JUGA:BP2MI Dorong PMI Ilegal Segera Manfaatkan Program Pemulangan Gratis dari Pemerintah Korea Selatan

BACA JUGA:Kepala BP2MI: Negara Berhutang Besar pada Pekerja Migran, Mereka Sumbang Devisa Rp159,6 Triliun Per Tahun

"Kami juga masih mencari keempat korban yang belum ditemukan. Kami mengucapkan terima kasih dengan banyaknya Pekerja Migran Indonesia yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Korea Selatan dan Saya berharap tidak adalagi insiden serupa di kemudian hari.” sebut Dubes Lee.

Sebagai informasi, 7 orang Pekerja Migran Indonesia di kapal yang tenggelam tersebut dan hingga saat ini pemerintah Korea Selatan masih dalam proses mencari keempat Pekerja Migran Indonesia yang masih belum diketemukan.

Benny memastikan negara akan tetap hadir memberikan pelindungan kepada rakyatnya, Pekerja Migran Indonesia dan juga menangani semua masalah yang dihadapi Warga Negara Indonesia (WNI) khusunya para Pahlawan Devisa yang berada di luar negeri.

BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,” tegas Benny.

BACA JUGA:Hasil DPT Luar Negeri Berbeda, Partai Buruh Sarankan KPU Kerjasama dengan BP2MI

Sementara itu, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Tony Wibawa menyampaikan, Kementerian Luar Negeri menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan.

"Semoga akan segera menemukan titik terang keberadaan para PMI yang lainnya, terimakasih kepada seluruh instansi atas kolaborasinya yang telah membantu hingga ketiga jenazah dikembalikan ke keluarganya masing-masing," kata Tony Wibawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: