Anak Idap Alergi Dipicu Faktor Genetik dari Orangtua, Mitos atau Fakta?

Anak Idap Alergi Dipicu Faktor Genetik dari Orangtua, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi anak alergi-Faktor risiko dipicu dari genetik-Freepik

“Dilihat dari kedua orang tuanya kalau kedua orang tua tidak alergi, belum tentu anak juga tidak alergi, genetiknya kan bisa dari kakek neneknya, risiko terkena alergi masih 5-15%,” katanya.

Tak hanya itu, Prof Anang juga menjelaskan apabila saudara kandung dari anak memiliki alergi, anak tersebut berisiko terkena alergi sekitar 25-30%.

Kemudian  seorang anak dalam kandungan yang salah satu orangtuanya memiliki alergi, ia akan berisiko 20-40% terkena alergi.

Lalu, jika kedua orang tua memiliki alergi yang sama, misalnya sama-sama alergi debu, maka sang anak akan berisiko terkena alergi yang sama sekitar 50-60%.

Prof Anang mengajak para orangtua untuk mulai mencurigai apabila anaknya menderita sakit yang tak kunjung sembuh.

“Penanganan alergi di Indonesia harus integratif dan komprehensif agar tidak mengancam masa depan anak,” tuturnya.

BACA JUGA:Sindiran Polusi Indonesia, Megawati: Ini Bukan Batuk Pilek tapi Alergi Debu

Mengenal Alergi

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, alergi merupakan sebuah respon sistem kekebalan terhadap zat asing yang biasanya, tidak berbahaya bagi tubuh kebanyakan orang.

Reaksi tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.

Zat asing yang membuat tubuh bereaksi itu dapat disebut juga sebagai alergen.

Sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi.

Ketika memiliki alergi, sistem kekebalan tersebut membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya dan memberikan reaksi, meskipun sebenarnya tidak.

Terdapat berbagai macam alergi.

Beberapa alergi dapat bersifat musiman, sepanjang tahun, bahkan hingga seumur hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: