TPPO Mahasiswa Modus Magang ke Jerman Dibongkar Bareskrim

TPPO Mahasiswa Modus Magang ke Jerman Dibongkar Bareskrim

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan kasus ini berhasil diungkap usai adanya laporan dari KBRI Jerman yang menyebut ada empat mahasiswa yang datang ke KBRI karena sedang mengikuti program fe-Disway.id/Anisha Aprilia-

BACA JUGA:Pemerintah Bikin Skema 'Mobil Rakyat' di Bawah Rp 250 juta, Toyota: That's a Good Way

BACA JUGA:KPK Periksa 9 Saksi pada Kasus Pungli di Rutan

"Mengingat mahasiswa sudah berada di Jerman, sehingga mau tak mau menandatangani surat kontrak kerja dan working permit tersebut," ujar Djuhandhani.

Padahal bunyi kontrak kerja adalah berisi biaya penginapan, transportasi selama di Jerman yang dibebankan pada mahasiswa.

Pelaku juga mengiming-imingi program Ferienjob dapat dikonversikan ke SKS.

PT SHB juga mengeklaim program mereka merupakan bagian dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Kemendikbudristek.

BACA JUGA:Pemakaman Donny Kesuma di TPU Tanah Kusir Diiringi Isak Tangis Keluarga

Namun, Kemendikbudristek membantah kegiatan tersebut adalah Program MKBM dan mengatakan bahwa kegiatan itu pun tak dapat dikategorikan sebagai kegiatan magang.

"Program tersebut pernah diajukan ke kementerian namun ditolak mengingat kalender akademik yang ada di Indonesia tidak sama dengan kalender akademik yang ada di Jerman," kata Djuhandhani.

Atas perbuatan, para tersangka dikenakan Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda Rp 600 juta.

Lalu Pasal 81 UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: