Dukung Transisi Energi Bersih, Shell Akan Tutup Ribuan SPBU dan Perbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Dukung Transisi Energi Bersih, Shell Akan Tutup Ribuan SPBU dan Perbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Ilustrasi SPBU Shell di Indonesia-Dok. Shell Global-

JAKARTA, DISWAY.ID - Perusahaan minyak dan gas asal London, Shell, mendukung percepatan transisi energi bersih demi keberlangsungan bumi yang lebih baik.

Sebagai bukti, Shell dalam laporan terbarunya menyebut akan menutup 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hingga 2025.

BACA JUGA:Pertamina dan Shell Kompak Tahan Harga BBM Terbaru 1 Maret 2024, Tapi...

BACA JUGA:Harga BBM Terbaru, Adu Harga Pertamax Green 92 vs Shell V-Power, BP Ultimate, Revvo 95: Pilih Mana?

"Kami berencana menutup sekitar 500 lokasi (SPBU) milik Shell termasuk perusahaan patungan setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," tulis Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikutip Disway.id Jumat 22 Maret 2024.

Mengutip laporan situs resmi Shell Global, perusahaan energi dan gas itu mempunyai sekitar 47 ribu stasiun SPBU di seluruh dunia. Perusahaan Multinasional ini bahkan mempekerjakan 103 ribu orang di lebih dari 70 negara termasuk di Indonesia.

Kebijakan transisi energi dilakukan Shell untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon. Shell berkomitmen untuk menekan emisi gas karbon di seluruh negara tempat perusahaan ini beroperasi.

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Ekosistem EV , PLN Berhasil Tingkatkan Jumlah SPKLU Mencapai 120% di Jakarta

BACA JUGA:Jadi Perusahaan SPKLU Swasta Teratas Nasional, Voltron Tambah SPKLU Ultra Fast DC100kW di Senayan City

Namun, Shell tak menjelaskan detail penutupan SPBU di negara mana saja yang akan dilakukan. Perusahaan hanya menjelaskan bagaimana rencana ke depan untuk beralih ke bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Kami mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listrik demi mendukung pelanggan yang memilih beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin atau solar ke kendaraan listrik," tulis laporan itu.

Transisi energi Shell dilakukan di tengah pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik terutama di China dan Eropa. Tak mau ketinggalan momentum, manajemen bakal memperbanyak SPKLU di sejumlah negara.

BACA JUGA:Pemerintah Luncurkan Kemudahan Perizinan Berusaha SPKLU PLN Melalui OSS yang Terintegrasi AMDALNET

BACA JUGA:Tarif Charging Kendaraan Listrik di SPKLU Fast Charging Hanya Rp 25.000 Sekali Charging

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: