143 Orang di Moskow Tewas Dibantai ISIS, Rusia Umumkan Hari Berkabung Nasional

143 Orang di Moskow Tewas Dibantai ISIS, Rusia Umumkan Hari Berkabung Nasional

Rusia Berkabung-143 tewas dalam serangan ISIS di Moskow-The Moscow Times/TASS

RUSIA, DISWAY.ID - Hari berkabung nasional digelar di Rusia setelah peristiwa pembantaian di gedung konser.

Sebanyak 143 orang tewas dalam pembantaian di gedung konser Moskow seperti dikutip dari Daily Mail dan Xinhua.

ISIS bertanggung jawab di balik serangan paling mematikan di Eropa.

Karangan bunga bertebaran untuk para korban. 

BACA JUGA:Apa itu ISIS-K, Kelompok yang Membantai 143 Orang di Gedung Konser Balai Kota Crocus Moskow?

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk membalas mereka yang berada di balik “serangan teroris biadab” tersebut.

Dia mengatakan bahwa empat pria bersenjata yang mencoba melarikan diri ke Ukraina telah ditangkap.

BACA JUGA:ISIS Unggah Video dan Foto Pembantaian di Gedung Konser Balai Kota Crocus Moskow, Tewaskan 143 Orang

Ukraina Tegaskan Tak Terlibat

Kyiv dengan tegas membantah adanya hubungan apa pun.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin mencoba menyalahkan mereka.

Putin, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai serangan itu, tidak merujuk pada pernyataan ISIS yang mengaku bertanggung jawab.

Setidaknya 143 orang tewas ketika orang-orang bersenjata yang menyamar menyerbu Balai Kota Crocus, di pinggiran utara Krasnogorsk, Moskow, dan kemudian membakar gedung tersebut pada Jumat malam.

Kelompok ISIS menulis di Telegram pada hari Sabtu bahwa serangan itu memang dilakukan ISIS.

BACA JUGA:Rusia Menangkap 11 Pelaku Teroris atas Serangan di Gedung Konser Moskow Tewaskan 115 orang

“Dilakukan oleh empat pejuang ISIS yang bersenjatakan senapan mesin, pistol, pisau dan bom api,” sebagai bagian dari “perang yang berkecamuk” dengan “negara-negara yang memerangi Islam,” tegas pernyataan ISIS.

Ini merupakan serangan paling mematikan di Rusia selama hampir dua dekade.

Para pejabat Rusia memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat, dengan lebih dari 100 orang terluka di rumah sakit.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan petugas penyelamat masih menarik jenazah dari gedung yang terbakar pada hari Sabtu.

Kementerian Situasi Darurat sejauh ini telah menyebutkan nama 29 korban, kobaran api telah mempersulit proses identifikasi.

Kementerian memposting video pada hari Minggu yang menunjukkan alat berat tiba di lokasi kebakaran untuk membongkar bangunan yang rusak dan membersihkan puing-puing.

“Teroris, pembunuh, bukan manusia… hanya mempunyai satu nasib yang tidak menyenangkan: pembalasan dan pelupaan,” kata Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

BACA JUGA:Pimpinan Wagner Angkat Bicara Tentang Pemberontakan Moskow

Menyebut serangan itu sebagai “tindakan teroris yang biadab," kata Putin.

Televisi Rusia menunjukkan petugas keamanan menginterogasi empat pria berlumuran darah, yang berbicara bahasa Rusia dengan aksen, di sebuah jalan di wilayah Bryansk barat, yang berbatasan dengan Ukraina dan Belarus.

“Mereka mencoba melarikan diri dan melakukan perjalanan menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin.

Zelensky, dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, menampik anggapan bahwa Kyiv terlibat.

“Apa yang terjadi kemarin di Moskow sudah jelas,” katanya.

“Putin dan bajingan lainnya hanya mencoba menyalahkan orang lain,” tuturnya.

Rusia telah menangkap 11 orang sehubungan dengan serangan itu, kata dinas keamanan FSB.

Sebelumnya, badan tersebut mengatakan para penyerang memiliki “kontak” di Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: