Pimpinan Wagner Angkat Bicara Tentang Pemberontakan Moskow

Pimpinan Wagner Angkat Bicara Tentang Pemberontakan Moskow

Yevgeny Prigozhin bos Wagner tewas dalam kecelakaan pesawat di sebelah utara kota Moskow.-tangkapan layar twitter-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah melakukan pembelotan, pimpinan Wagner angkat bicara tentang pemberontakan Moskow yang mereka lakukan.

Pemberintakan Wagner hanya berjalan beberapa hari dan Senin 26 Juni, Yevgeny Prigozhin selaku pimpinan Wagner mengatakan bahwa pasukannya segera meninggalkan Rusia dan bergerak ke Belarusia.

Dengan tegas Prigozhin mengatakan bahwa pihaknya tidaklah menginginkan untuk menjatuhkan Rusia, akan tetapi hanya ingin menggulingkan kepemimpinan militer Moskow.

Selain itu Yevgeny Prigozhin juga membanggakan bahwa tentara bayarannya memberikan masukan bagaimana seharusnya menyerbu Ukraina.

BACA JUGA:Jerman Kirim Pasukan ke Lituania Untuk Pantau Rusia

BACA JUGA:Mantan Anggota DPR RI Bukhori Yusuf dan 5 Saksi Lain Terkait Dugaan KDRT Telah Diperiksa Polri

Menurut Prigozhin apa yang dilakukannya juga sebagai tindakan untuk mencegah hancurnya pasukan Wagner akibat tindakan kementerian militer Rusia.

"Akibat dari intrik dan keputusan yang dipertimbangkan dengan buruk, unit Wagner seharusnya tidak ada lagi pada 1 Juli,” ungkap Prigozhin.

“Dewan komandan Wagner berkumpul, yang menyampaikan semua informasi kepada para pejuang, dan tidak ada yang setuju untuk menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan Rusia,” tambahnya.

“Pejuang dan komandan berpengalaman hanya akan dihancurkan, mereka tidak akan bisa menggunakan potensi tempur dan pengalaman tempur mereka,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jhonny G Plate Jalani Sidang Perdana Hari Ini di PN Jakarta Pusat

BACA JUGA:Gagara Minta Foto, Anggota DPR RI Berurusan Dengan Polisi

Masih dengan Prigozhin, para pejuang yang memutuskan bahwa mereka siap untuk dipindahkan ke Kementerian Pertahanan melakukan transfer, tetapi ini adalah jumlah kecil 1-2 persen.

Keputusan untuk memindahkan Wagner ke kementerian pertahanan diambil pada saat yang paling tidak tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: