Riwayat Jembatan Baltimore yang Hancur Ditabrak Kapal Raksasa, Membentang Lebar di Sungai Patapsco

Riwayat Jembatan Baltimore yang Hancur Ditabrak Kapal Raksasa, Membentang Lebar di Sungai Patapsco

Riwayat Jembatan Baltimore yang Hancur Ditabrak Kapal Raksasa, Awal Dibangun Tahun 1972-@baltimorepeninsula-Instagram

Jembatan Baltimore dirancang oleh para insinyur visioner dan dibangun dengan presisi.

Pembangunan jembatan dimulai pada tahun 1972 dan dibuka untuk umum pada tanggal 23 Maret 1977.

Lengkungannya yang megah, kerangka baja yang kokoh, dan sistem rangka yang rumit menunjukkan teknologi mutakhir pada masanya.

Ketika dibuka untuk umum, jembatan Baltimore dengan cepat menjadi bagian integral dari lanskap kota. Jembatan itu dianggap sebagai “pencapaian teknik yang signifikan”!

BACA JUGA:Mau Pesan Tiket Bus PO Handoyo Buat Mudik Lebaran Jakarta-Surabaya? Cek Harga dan Cara Pesan Via Online

Kronologi Kapal Kargo Besar Tabrak Jembatan Baltimore

Dari video yang beredar terlihat bagian sisi sebelah kanan kapal menghantam tiang jembatan dan di saat hitungan setik, jembatan rubuh dan menimpa kapal tersebut.

Otoritas Transportasi Maryland mengatakan bahwa akibat rubuhnya jembatan tersebut, semua jalur ditutup kedua arah karena kejadian di Jembatan Kunci I-695 dan arus lalu lintas juga telah dialihkan.

Petugas tanggap darurat sedang mencari setidaknya tujuh orang yang diduga ikut tenggelam bersamaan dengan rubuhnya jembatan itu.

Kevin Cartwright selaku direktur komunikasi pemadam kebakaran Baltimore menjelaskan jika pihak 911 menerima panggilan darurat sekitar pukul 01.30 waktu setempat.

Dalam laporan tersebut menggatakan jika sebuag kapal dari pelabuhan Baltimore menabrak tiang di jembatan dan meyebabkan rubuhnya jembatan.

BACA JUGA:Mudik Makin Nyaman dengan Beragam Aksesories dari Suzuki

BACA JUGA:Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim, UI Greenmetric Jadi Acuan Kampus Hijau

Tidak hanya mobil penumpang, namun dilaporkan juga jika terdapat kendaraan truk dan trailer yang ikut menjadi korban dalam peristiwa malan itu.

“Fokus kami saat ini adalah mencoba menyelamatkan dan memulihkan orang-orang ini,” kata Cartwright. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: