Ini Obat Terbaru Penyakit TBC, Pasien Wajib Disiplin Minum Tiap Hari

Ini Obat Terbaru Penyakit TBC, Pasien Wajib Disiplin Minum Tiap Hari

BACA JUGA:Mirip Covid-19, Vaksin TBC Jadi Kunci Keberhasilan Eliminasi Kasus

“Pro TB 2 Daily Dose merupakan pengembangan internal kami, di mana formulanya sudah disempurnakan dibanding Pro TB 2 sebelumnya dan diharapkan dengan adanya pengembangan formula ini bisa meningkatkan kepatuhan pasien TBC untuk meminum obat karena dapat diminum satu kali setiap hari,” katanya dalam keterangan resmi.

“Sedangkan, formula sebelumnya harus diminum tiga kali seminggu, dan secara bertahap ke depannya produk Pro TB 2 Daily Dose ini akan menggantikan versi pendahulunya” terangnya.

Selain berfokus pada pengembangan produk pengobatan TBC, Phapros juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang berhubungan dengan TBC, contohnya adalah turut serta dalam sosialisasi yang gencar dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan, salah satunya adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada Minggu (24/3) lalu bertepatan dengan Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, dalam webinar bertajuk “Hari TB Sedunia 2024: Yes We Can End TB.

BACA JUGA:Berkat Pandemi Covid-19, Ada 90% Kasus Baru TBC Ditemukan

Lacak Kontak Erat

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K), FISR, FAPSR, menilai tatalaksana tuberkulosis sensitif dan resisten obat juga memberikan wacana gambarsn nyata fakta lapangan sehari-hari dalam penanggulangan tuberkulosis di daerah-daerah di Indonesia sehingga mampu membakar semangat semua pihak terkait dengan tujuan yang sama yaitu eliminasi TB.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar ke depan, kasus TBC bisa terus menurun sehingga terwujud masyarakat Indonesia bebas tuberkulosis.

Sebagai bentuk pencegahan TBC, ia juga menekankan pada pentingnya edukasi berkelanjutan yang dilakukan secara merata di masyarakat sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan bersama dalam pemberantasan tuberkulosis di Indonesia.

BACA JUGA:Inovasi Medis, Metode PCR Kini Bisa Uji TBC dengan Tes Indigen

“Edukasi dalam bentuk media apapun yang mudah akses dan dilakukan oleh semua stakeholders terkait, termasuk informasi bagaimana caranya bila menemukan gejala atau tanda pada dirinya atau orang sekitar,” tuturnya.

Lalu perbaikan sistem pelacakan kontak erat yang terintegrasi dalam mengidentifikasi orang-orang berisiko TBC laten.

Termasuk pula kemudahan melakukan alur penegakkan diagnosis TBC laten yang dapat diklaim di asuransi kesehatan nasional.

“Terakhir, tentunya kemudahan dalam mendapatkan terapi pencegahan tuberkulosis,” ujarnya.

TBC merupakan penyakit yang membutuhkan dukungan seluruh kalangan untuk menekan angka prevalensinya. Untuk itu mari bersama wujudkan Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: