Iran Janji Balas Serang dan Hukum Zionis, Tujuh Pejabat Garda Revolusi Dimakamkan Akibat Tewas Dirudal Israel
Iran Janji Balas Serang dan Hukum Zionis, Tujuh Pejabat Garda Revolusi Dimakamkan Akibat Tewas Dirudal Israel-Screenshoot/YouTube-
Iran memperingatkan akan adanya pembalasan yang keras, sehingga meningkatkan momok perang yang lebih luas dan mendorong angkatan bersenjata Israel untuk menangguhkan cuti semua unit tempur pada hari Kamis, sehari setelah mereka mengatakan akan mengerahkan lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya akan merugikan “siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami”.
BACA JUGA:Netanyahu Bongkar 2 Strategi Perang Israel untuk Melawan Iran dan Kroni-kroninya
BACA JUGA:Barisan Rudal Iran Bergerak ke Syria, Arab Saudi Tangguhkan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Di Teheran, peti mati dua perwira Iran yang terbunuh dipajang saat orang-orang melantunkan nyanyian duka cita dan mengibarkan bendera Palestina.
Ketujuh pejabat tersebut diperkirakan akan dimakamkan pada Jumat malam.
Demonstrasi Hari Yerusalem di Iran diadakan setiap tahun pada hari Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan untuk mendukung warga Palestina, yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan di wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967.
Sebelumnya Israel melakukan serangan udara dengan emnggunsksn pesawat F-35 membombardiri kedutaan Iran di Surah, Rabu lalu.
Pengeboman pesawat tempur IF-35 Israel menewaskan 7 penasihat militer tewas termasuk penasihat militer dan komandan senior Iran.
BACA JUGA:Dubes Iran untuk Indonesia: Sekaranglah Waktunya Akhiri Genosida di Palestina!
Komandan militer Iran menganggap aman untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi di dalam kompleks kedutaan di Damaskus, karena percaya bahwa pertemuan tersebut dilindungi oleh norma-norma internasional yang melindungi misi diplomatik, menurut sejumlah pejabat Iran, Suriah, dan regional.
Namun, para komanda Iran salah setelah serangan dara mematikan dari oesawat tempur F-35 membombardir kedutaan tersebut hingga hancur lebur, setelah diburu tentara Zionis berbulan-bulan di Suriah.
Serangan udara di kompleks kedutaan tersebut menewaskan tujuh perwira Iran, di antaranya salah satu tentara penting Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Garda Revolusi (IRGC).
BACA JUGA:Iran Dapat Pesan dari Amerika Jelang Serbu Israel: Pangkalan Kami Jangan Ditarget
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: