Ribuan Warga Iran Turun ke Jalan Rayakan Serangan ke Israel, 'Matilah Israel dan Amerika'

Ribuan Warga Iran Turun ke Jalan Rayakan Serangan ke Israel, 'Matilah Israel dan Amerika'

Ribuan Warga Iran Turun ke Jalan Rayakan Serangan ke Israel, 'Matilah Israel dan Amerika'-Screenshoot/YouTube-

Para pendukung serangan balasan juga berdemonstrasi di kota terbesar ketiga di Iran, Isfahan, tempat Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, salah satu jenderal yang tewas dalam serangan di Damaskus, dimakamkan.

Para pengunjuk rasa juga berkumpul di dekat makam komandan Garda terkemuka Qasem Soleimani di kota selatan Kerman, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 di Bagdad.

Teheran sebelumnya telah meminta Washington untuk tidak terlibat dalam konfliknya dengan Israel, tetapi harapan Iran pupus setelah seorang pejabat Pentagon mengkonfirmasi bahwa pasukan AS menembak jatuh pesawat tak berawak yang menuju Israel.

BACA JUGA:Perang Iran dan Israel Pecah, Teriakan Takbir Iringi Peluncuran Ratusan Roket dan Drone Kamikaze ke Negara Zionis

BACA JUGA:Pangkalan Udara Nevatim Markas Pesawat yang Digunakan Membunuh Warga Gaza Jadi Bulan-bulanan Drone Iran

Iran berkeras bahwa mereka bertindak untuk membela diri setelah menargetkan misi diplomatiknya di Damaskus. Pihaknya berharap tindakannya tidak akan memicu eskalasi lebih lanjut dan “masalah ini dapat dianggap selesai”.

Perkembangan terakhir ini terjadi dengan latar belakang perang Gaza, yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. 

Peristiwa ini menewaskan 1.170 orang, sebagian besar warga sipil.

Teheran mendukung Hamas tetapi membantah terlibat langsung dalam serangannya terhadap Israel.

Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 33.686 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

BACA JUGA:Spesifikasi Drone Shahed-238 Kamikaze yang Dipakai Iran Serang Israel

BACA JUGA:Puluhan Rudal Iran Tak Mampu Dipatahkan Iron Dome, Tel Aviv hingga Hebron Penuh Kobaran Api

Iran tidak mengakui Israel, dan kedua negara telah melakukan perang bayangan selama bertahun-tahun.

Antisipasi konflik dengan Israel telah mencengkeram Iran sejak serangan terhadap konsulatnya pada 1 April.

“ Lebih baik mencapai kompromi agar perang tidak pecah dan orang-orang yang tidak bersalah tidak mati,” kata Maryam, seorang pekerja sektor swasta berusia 43 tahun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads