Komnas HAM Desak Aparat Penegak Hukum Usut Kasus Kekerasan di Papua

Komnas HAM Desak Aparat Penegak Hukum Usut Kasus Kekerasan di Papua

Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak Aparat Penegak Hukum untuk mengusut kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak Aparat Penegak Hukum untuk mengusut kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro melalui keterangannya, Senin, 15 April 2024. Dia mengatakan bahwa kasus kekerasan tersebut harus diusut secara transparan dan akuntabel.

"Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh Aparat Penegak Hukum, serta penegakan hukum secara akuntabel terhadap pihak-pihak yang terlibat demi tegaknya supremasi hukum," ujar Atnike Nova Sigiro.

BACA JUGA:Bunuh Istri dan Cor Belakang Rumah, Sang Anak Ngaku Setelah 6 Tahun Dipaksa Berbohong oleh Bapaknya

BACA JUGA:Israel Bersiap Serang Iran Setelah Disetujui Kabinet, Joe Biden: Kami Gak Mau Ikut-ikutan

Selain itu, pihaknya juga meminta untuk adanya evaluasi pada tataran operasi, komando dan pengendalian keamanan dalam penanganan setiap kekerasan bersenjata di Papua sekaligus memperbaiki kebijakan keamanan di Papua.  

Diketahui sebelumnya, Komnas HAM mencatat ada 12 kasus kekerasan yang terjadi di Papua dalam kurun waktu dua bulan, Maret dan April 2024.

Atnike Nova Sigiro mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin atas kasus yang terjadi di Papua selama dua bulan ini.

"Komnas HAM menyatakan keprihatinan dan memberikan atensi terhadap setidaknya 12 peristiwa kekerasan terjadi di Papua yang menyasar ke anggota TNI/POLRI maupun warga sipil selama kurun waktu bulan Maret dan April 2024," jelasnya.

BACA JUGA:Pangkalan Udara Nevatim Markas Pesawat yang Digunakan Membunuh Warga Gaza Jadi Bulan-bulanan Drone Iran

BACA JUGA:Kompor Minyak Jelantah Tak Kalah Dengan LPG yang Harga Terus Menanjak, Netizen: Cuma Rp 300 Ribuan

Adapun 12 peristiwa yang disebut, yaitu kontak tembak antara aparat gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada 1 Maret 2024.

Penembakan dua prajurit TNI yang diduga dilakukan oleh KSB di Kulirik, Puncak Jaya pada 17 Maret 2024 dan penembakan satu anggota Satgas Kostrad Yonif Raider 323/BP yang diduga dilakukan KSB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, 22 Maret 2024.

Kemudian juga adanya penembakan yang diduga dilakukan oleh KSB terhadap dua anggota Polri saat berjaga di helipad di Kabupaten Paniai, 20 Maret 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: