Dituding Komersialisasi, Sekda Bali Tegaskan Agenda Melukat untuk Delegasi WWF

Dituding Komersialisasi, Sekda Bali Tegaskan Agenda Melukat untuk Delegasi WWF

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membantah tudingam adanya komersialisasi tempat suci dalam agenda melukat.-ist-

BALI, DISWAY.ID-- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membantah tudingam adanya komersialisasi tempat suci dalam agenda melukat atau upacara pembersihan diri dengan air suci untuk delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 2024.

"Tidak ada komersialisasi, kan ini baru tawaran kegiatan, belum masuk agenda resmi, nanti kalau sudah masuk akan ditawarkan dulu kepada delegasi siapa yang mau ikut, perkiraan saya tidak semuanya ikut," kata Dewa Made Indra di Denpasar pada Senin 22 April 2024.

Penegasan tersebut disampaikan Dewa Indra merespons komentar masyarakat yang merasa tidak semestinya ribuan delegasi dibawa untuk melukat di lokasi sakral, salah satunya yang berpotensi dipilih adalah Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, karena terkesan dijadikan bisnis.

BACA JUGA:Hasil Serie A Italia: Inter Milan Akhirnya Juara Usai Kalahkan AC Milan di San Siro

"Pasti kami perhitungkan, pelayanan (tempat melukat) kepada masyarakat tetap harus, tapi itu kan destinasi harus buka untuk yang lain juga," ujar Dewa Indra.

Diketahui, Bali yang merupakan daerah pariwisata budaya memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul, sehingga masyarakat Bali tahu penglukatan yang berada di samping Istana Kepresidenan Tampaksiring tersebut selalu dipadati kunjungan wisatawan lokal maupun internasional.

Rencananya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan mengundang puluhan ribu delegasi ke tempat melukat tersebut namun kemudian mendapat respons sejumlah masyarakat lokal, sehingga Sekda Dewa Indra meluruskan tujuan undangan tersebut.

BACA JUGA:Surya Paloh Nilai Hak Angket Pemilu Sudah Tak Relevan Usai Putusan MK

"Tempat melukat itu baru penawaran, karena sesuai namanya World Water Forum itu tentang air, maka salah satu yang ditawarkan pemurnian menggunakan air yakni melukat,” Jelas Dewa Indra.

Saat ini Pemprov Bali juga masih memetakan alternatif tempat melukat, lantaran yang menjadi pertimbangan saat ini adalah akses menuju lokasi.

"Nanti kan ada registrasi, tiap kegiatannya ada pendaftaran, dari sana dilihat berapa yang ikut, kami lihat kapasitas masing-masing lokasi, misalnya Pura Tirta Empul berapa kapasitasnya, ya segitu kami bawa. Kalau lebih ke tempat lain," ujarnya.

World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024 tersebut mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Pertemuan nanti akan mengangkat dan membahas isu air sekaligus mencari solusi bersama persoalan tata Kelola air.

BACA JUGA:Anies-Cak Imin Akhirnya Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Singgung Harapan Rakyat

Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan concrete deliverables (projects, initiatives, joint actions). Forum ini terdiri dari tiga proses utama yaitu proses politik, proses regional, dan proses tematik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: