14 Anak Jalani Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSUD Tamansari Jakarta
Skrining pra operasi pasien bibir sumbing di RSUD Tamansari, Jakarta pada Jumat, 26 April 2024.-RSUD Tamansari-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari mencatat sebanyak 14 anak akan melakukan operasi bibir sumbing gratis pada Sabtu, 27 April 2024.
Untuk menjalani operasi bibir sumbing besok, para pasien terlebih dahulu melakukan skrining pada sehari sebelum tindakan operasi.
“Dilakukan skrining pada jam 8.00 sampai 10.00 WIB meliputi pemeriksaan darah dan spesialis anak untuk persiapan operasi,” ujar Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama, MKM kepada disway.id pada Jumat, 26 April 2024.
BACA JUGA:SPEKIX 2024: Semua Anak Berkebutuhan Khusus Memiliki Potensi Kesempatan Kerja dan Pendidikan
Selain itu, Ia juga menjelaskan para pasien akan dilakukan pemeriksaan juga oleh spesialis bedah plastik yang akan melakukan tindakan operasi.
“Pasien akan kembali hadir kembali pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 07.00 hingga 12.00 WIB untuk melakukan tindakan operasi,” kata dr. Ngabila.
Sebelum melakukan operasi, pihak rumah sakit akan melakukan anestesi sebelum tindakan operasi kepada para pasien yang hendak operasi bibir sumbing.
“Pascaoperasi untuk peserta bibir sumbing dua jam pasca operasi bisa pulang ke rumah, sedangkan sumbing langit-langit pascaoperasi menginap satu malam di RSUD untuk evaluasi sebelum pulang ke rumah,” pungkas dr. Ngabila.
Ia juga menjelaskan peserta operasi bibir sumbing ini mayoritas dari wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
BACA JUGA:Apresiasi Kerjasama Proyek MRT dengan Jepang, Heru Budi: Persiapan untuk Jakarta Sebagai Kota Global
Sebelumnya, telah ada 23 anak yang terdaftar operasi bibir sumbing tetapi hanya 14 yang lolos skrining.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, usia minimal 3 bulan untuk operasi bibir sumbing dengan berat badan minimal 5 kg.
Sedangkan untuk operasi sumbing langit-langit usia anak minimal 1 tahun dan berat badan minimal 10 kg.
“untuk sisanya tidak lolos skrining karena usia dan berat badan tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan,” pungkas dr. Ngabila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
