Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Amartha Gelar "The 2024 Asia Grassroots Forum

Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Amartha Gelar

Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Amartha Gelar "The 2024 Asia Grassroots Forum-Disway/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam menunjukkan komitmen untuk menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk komunitas akar rumput atau grassroots, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menggelar The 2024 Asia grassroots Forum sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ulang tahun Amartha yang ke-14. 

Acara yang akan dilaksanakan pada 21 dan 22 Mei 2024 mendatang di Jakarta ini akan menghadirkan kolaborasi antar lembaga partner seperti Women’s World Banking, SME Finance Forum, Accion dan International Finance Corporation (IFC) dengan tujuan mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia secara lebih masif.

BACA JUGA:PropertyGuru Antisipasi Pertumbuhan Properti Indonesia melalui Kemudahan Pembeli Asing

BACA JUGA:Susu Pertumbuhan vs Susu UHT, Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak?

Dalam konferensi pers yang digelar Amartha di Amartha Village, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (14/05) Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra menyatakan bahwa dalam 3 tahun terakhir ini, Amartha telah menghasilkan performa keuangan yang kuat dan stabil dengan status profitable.

"Untuk itu, kami mengajak multiple stakeholders seperti entrepreneur, investor, regulator, innovator dan MSMe (Micro, Small and Medium Enterprises) Finance Leader, untuk berkolaborasi bersama memajukan ekonomi masyarakat di piramida terbawah," ujar Andi dalam keterangannya.

BACA JUGA:Grant Thornton: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Diprediksi Meningkat Usai Pemilu 2024

BACA JUGA:Konsisten Jalankan Transformasi, Telkom Catat Kinerja 2023 Positif dengan Pendapatan Konsolidasi Rp 149.2 Triliun dan Pertumbuhan Laba Bersih 18.3

Dalam kesempatan yang sama, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara juga menjelaskan bahwa inovasi bukan sekedar pilihan, melainkan suatu keharusan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM.

Hal ini didasarkan dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2021, usaha mikro menjadi yang paling dominan dalam struktur UMKM nasional yang berjumlah 63,9 juta atau mengisi 99,62% dari total unit usaha di Indonesia. 

Peningkatan kapasitas agar usaha mikro dapat naik kelas salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan digitalisasi UMKM dan memperluas akses keuangan inklusif di pedesaan.

BACA JUGA:Xiaomi Catat Pertumbuhan Laba 2023 Meroket 126,3%, Kendaraan Listrik Sumbang Triliunan!

BACA JUGA:Sukses! Perusahaan Anak Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Perluas Kolaborasi

"Untuk mempercepat proses ini, kebijakan yang inklusif diperlukan. Seperti peningkatan kapabilitas digital bagi pelaku UMKM, penyediaan infrastruktur digital yang merata, kebijakan-kebijakan terkait perizinan, serta kolaborasi antar pihak, dapat mengakselerasi kemajuan ekonomi akar rumput di Indonesia, yang sudah memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh," ujar Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads