Study Tour Dinilai Bebankan Orang Tua, Pengamat: Harus Jelas Perencanaan dan Tujuannya
Foto penumpang bus Pariwisata Putera Fajar sebelum kecelakaan di Subang, Jawa Barat-X/@Aseprivva-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Masyarakat kembali mempertanyakan perlunya study tour ke luar kota bagi para siswa.
Selain itu, juga terkait upacara perpisahan yang diselenggarakan di luar sekolah.
BACA JUGA:Kakorlantas Buka Peluang Akan Jerat Pihak PO hingga Karoseri dalam Kecelakaan Bus di Subang
BACA JUGA:Kolaborasi Telin dan BW Digital, Percepat Konektivitas di Wilayah Indonesia dan Australia
Hal ini imbas terjadinya kecelakaan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo turut merespon peristiwa ini dengan mengeluarkan surat edaran pelarangan study tour dan perpisahan di luar sekolah.
Pelarangan ini juga terkait protes yang dilaporkan oleh para orang tua siswa.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya kerap mendapat laporan bahwa kegiatan study tour dan upacara perpisahan ini memberatkan orang tua siswa.
BACA JUGA:Berkaca dari Kecelakaan Bus Subang, Benarkah Study Tour Mendesak untuk Dihapus?
BACA JUGA:Viral Kecelakaan Bus MIRA Nyungsep ke Sawah di Pilangsari Sragen
Terlebih, orang tua perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pelaksanaan kegiatan.
Bahkan, kegiatan ini terkesan memaksa agar siswa ikut seluruhnya.
Kabid Litbang P2G Feriansyah menekan kan bahwa perlunya perencanaan yang matang dan profesional sebelum menggelar study tour.
"Terutama terkait keamanan dan standar dari kendaraan yang digunakan harus ada izin terkait operasional," kata Feri ketika dihubungi, Rabu, 15 Mei 2024.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: