Berkaca dari Kecelakaan Bus Subang, Benarkah Study Tour Mendesak untuk Dihapus?

Berkaca dari Kecelakaan Bus Subang, Benarkah Study Tour Mendesak untuk Dihapus?

Kernet bus pariwisata rombongan siswa SMK Linggga Kencana, Depok yang kecelakaan di Subang, Jawa Barat diperiksa polisi.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID – Desakan para orangtua siswa yang khawatir tentang kegiatan study tour saat ini menjadi pro kontra di kalangan masyarakat.

Desakan itu berkaca dari kasus kecelakaan bus Subang yang mengangkut puluhan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Wakil Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Profesi Indonesia, Dr. Novida Irawan S.I.Kom, M.Si menyebut untuk saat ini kegiatan study tour dirasa belum perlu untuk dilarang.

BACA JUGA:Tegas! Disdik DKI Larang Sekolah Gelar Study Tour-Perpisahan di Luar Kota, Ini Alasannya

Menurutnya, study tour itu untuk memperoleh pengalaman dan sumber belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.

"Study tour dapat mendukung kesehatan mental (mental health) seperti refreshing, ke tempat baru suasana baru," ujarnya saat dihubungi Disway Rabu 15 Mei 2024.

Secara ekonomi kata Novida, study tour juga dapat membantu menghidupkan pelaku UMKM dan pelaku industri wisata termasuk kuliner dengan cara membeli oleh-oleh, bayar tiket, bayar parkir dan sebagainya.

"Selain itu juga bisa membantu melestarikan local wisdom terutama objek wisata berdasarkan peninggalan sejarah," imbuhnya.

BACA JUGA:Viral! SMA 3 Bandung Sewa Kereta Untuk Study Tour, KAI: 'Semua Bisa Sewa, Begini Caranya'

Namun, Dosen Produksi Media PR Universitas Mercu Buana ini meminta hal yang justru harus ditinjau ialah terkait fasilitas transportasi seperti bus.

Ia memaparkan, justru kecelakaan saat study tour disebabkan karena bus malfungsi seperti rem blong atau tidak layak jalan termasuk dokumen-dokumennya.

"Jadi permasalahan bukan di study tournya tapi lebih pada faktor lain," tandas Novida.

Untuk diketahui, terjadi kecelakaan pada rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas. Kecelakaan terjadi di turunan Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam.

BACA JUGA:Viral! Pelajar SMP Jadi Buruh Pabrik Batu Bata Demi Lunasi Biaya Study Tour

Bus berplat nomor AD 7524 DG mengangkut guru dan siswa dalam perjalanan perpisahan ke Bandung sejak 10-11 Mei.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terguling di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat buka berasal dari Kota Depok.

Seperti diketahui, bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok berpelat nomor polisi (nopol) AD 7524 OG mengalami kecelakaan di kawasan wisata Jalan Ciater.

Lebih lanjut, ia menuturkan, peristiwa kecelakaan bus pariwisata yg membawa pelajar ini menjadi bahan evaluasi agar lebih baik lagi ke depannya.

BACA JUGA:Sopir Bus Putera Fajar Ditetapkan Tersangka Kecelakaan di Subang

Menurutnya, perlu koordinasi dengan sekolah-sekolah di Kota Depok, karena ini juga terkait persoalan transportasi yang akan digunakan oleh para siswa untuk keperluan pariwisata.

“Masalah ke depan perlu koordinasi memang dengan sekolah-sekolah di Kota Depok karena ini juga terkait dengan masalah koordinasi dengan masalah transportasi,” ujarnya.

"Dan memang harus kolaborasinya tidak hanya Depok sendirian, tetapi harus sama-sama, pelajaran juga ini mungkin dievaluasi untuk pemerintah pusat, tentunya yang bisa mengoordinasi ini semuanya," ungkap Kiai Idris.

“Misalkan SOP setiap bus pariwisata harus lolos KIR atau diulang kembali KIR-nya sebelum berangkat, seperti itu, nah ini bisa dilakukan kalau memang ini dari pusat, karena ini kan lintas wilayah seperti itu,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads