Asal Usul dan Sejarah Rawa Buaya Jakarta: Kawasan yang Dipercaya Jadi Tempat Kumpulnya Banyak Buaya
Pintu masuk selatan Stasiun Rawa Buaya yang berlokasi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.-Hanif Al Husaini-Wikipedia
JAKARTA, DISWAY.ID - Rawa Buaya adala salah satu kelurahan yang berada di Cengkareng, JAKARTA Barat.
Ada sejumlah informasi terkait asal usul dan sejarah dari Rawa Buaya yang tentunya belum banyak diketahui oleh sebagian orang.
Melansir dari Encyclopedia Jakarta, konon dinamakan kampung Rawa Buaya ini karena dulunya adalah daerah rawa-rawa penuh air dan dipercayai ada banyak buaya hidup.
BACA JUGA:Asal Usul Jalan Tebet di Jakarta Selatan, Kawasan Kota yang Dulunya Rawa dan Semak Belukar
BACA JUGA:Asal Usul Bundaran HI dan Monumen Selamat Datang, Pusat Kota yang Dulunya Kebun Sayur
Menurut buku dengan judul Asal-Usul Nama di Jakarta karya dari Rachmat Ruchiat, nama Rawa Buaya ini asalnya dari kata 'rawa' merujuk pada lokasi kawasan rawa-rawa penuh air.
Sedangkan, untuk kata 'buaya' ini dipercaya jika daerah tersebut adalah tempat kumpulnya banyak buaya.
Sejarah Rawa Buaya sendiri berawal dari masa Hindia Belanda, yang kala itu Jakarta masih dikenal dengan Batavia.
Wilayah itu adalah tanah yang dibuka setelah pembangunan Kali Mookervart yang selesai di tahun 1689.
Di masa tersebut, Kali Mookervart yang letaknya ada di sepanjang sisi Jalan Raya Daan Mogot kerap meluap dan jadi banjir saat hujan turun.
BACA JUGA:Wow! Ini Dia Asal Usul Jalan Slipi Jakarta, Diambil Dari Istilah Sleepy
BACA JUGA:Asal Usul Jalan Kalibata Jakarta, Dulunya Bantaran Kali yang Penuh Bebatuan
Hal itu yang membuat buaya-buaya yang ada di kali tersebut ikut terbawa arus dan keluar ke wilayah permukiman.
Warga setempat pun khawatir dan mulai bergotong royong untuk melakukan penangkapan buaya yang sudah tertutup dengan lumpur bebanjiran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: