Suami Meninggal di Embarkasi, Jamaah Satu Rombongan Terus Beri Semangat Runiti saat di Tanah Suci

Suami Meninggal di Embarkasi, Jamaah Satu Rombongan Terus Beri Semangat Runiti saat di Tanah Suci

Runiti setelah tiba di Bandara Ami Mohammad bin Abdulazis, Madinah.Madinah--Media Center Haji

MADINAH, DISWAY.ID – Hampir saja Runiti Tasmu Kaliyan memutuskan untuk tidak terbang ke tanah suci. Ini karena sang suami, Daryono Kasrup Limun, meninggal dunia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Minggu 19 Mei 2024. Pria 70 tahun itu terkena serangan jantung sehari sebelum keberangkatan ke tanah suci. Pasangan suami istri asal Pemalang, Jawa Tengah itu masuk kelompok terbang (kloter) SOC 32.

Keluarga dan teman-teman satu rombongan menguatkan hati nenek 63 tahun itu untuk tetap berangkat ke tanah suci. Dia diberi tahu bahwa suaminya nanti tetap menjadi haji. Sebab, sesuai regulasi Kemenag, jamaah yang meninggal di Embarkasi berhak untuk dibadalhajikan. Petugas haji yang akan membadalhajikan Daryono. 


Runiti saat masi di Asrama Haji Donoyudan, Boyolali. --Media Center Haji

Lagi pula kesempatan untuk naik haji juga belum tentu datang lagi kepada Runiti. Dia  sudah menunggu lebih dari 10 tahun untuk bisa berangkat ke tanah suci. Akhirnya, Runiti berangkat juga dengan pesawat GA 6132 dan mendarat di Bandara Amir Mohammad bin Abdulazis pada Senin, 20 Mei 2024, pukul 01.00 dini hari Waktu Arab Saudi. 

BACA JUGA:Ini Empat Kesalahan Garuda Indonesia kepada Jamaah Haji yang Membuat Kementerian Agama Jengkel

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Pakai Smart Card, Apa fungsinya?

Meski lelah, Runiti tetap mau berbagi cerita tentang mendiang suaminya. Dia akui, suaminya memiliki penyakit riwayat penyakit jantung. Namun saat berangkat dari rumah, suaminya sehat.  "Dia baik-baik saja dan melakukan kegiatan seperti biasa," kata Runiti. 

"Anak-anak juga menyuruh saya tetap berangkat sekarang. Ada tetangga sekampung yang berangkat juga," kata itutiga anak ini sambil menitikkan air mata.

Di Madinah, Runiti rajin salat wajib dan sunnah di Masjid Nabawi. Dia juga ingin segera masuk ke raudhah untuk mendoakan suaminya. Raudhan adalah tempat di antara makam Rasululllah dan mimbar tempat Rasullulah dulu berdakwah. Tempat itu disebut Taman Surga karena dipercaya segala doa akan dikabulkan di sana. Jamaah haji Indonesia mendapat jatah untuk masuk ke raudhah secara bergliran berdasarkan kloter.

Runiti yakin, Daryono masih bersamanya. Keyakinan itulah yang membantunya tegar. Selain iru, rekan satu kloter dan rombongan memberikan banyak dukungan moril kepada Runiti.  ."Saya harus tegar karena akan menjalankan ibadah haji. Suami saya pasti ikut senang. Dan saya yakin, dia bersama saya ke tanah suci," ujarnya.

BACA JUGA:Kemenag Sentil Garuda usai Penerbangan Haji Alami Keterlambatan hingga 32 Jam

BACA JUGA:Garuda Delay di Pekan Pertama Angkut Jemaah Haji, Kemenag Layangkan Surat Teguran

Runiti menolak untuk diwawancarai stasiun televisi. Dia ingin fokus beribadah selama di tanah suci. Namun kalau sekadar diajak ngobrol oleh tim Media Center Haji (MCH) dengan ramah ia melayani. 

Menurut Runiti, tiga anaknya sudah menikah dan tinggal di rumah mereka masing-masing. Selama ini dia hanya tinggal berdua dengan suaminya. "Pulang dari naik haji nanti saya tinggal sendiri," kata Runiti sedih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: