Kisah Petugas Haji Mengawal Jamaah Demensia, Ada yang Nyegat Bus untuk ke Purwokerto

Kisah Petugas Haji Mengawal Jamaah Demensia, Ada yang Nyegat Bus untuk ke Purwokerto

Rusmin Kardi, jamaah asal Purworejo, di Makkah. --Media Center Haji

Karena pakai kusi roda, ia lebih dulu selesai melaksanakan umrah wajib. Oleh pendorong, Rusmin lalu diantar ke pos awal.

BACA JUGA:22 WNI Akhirnya Dideportasi dan Di-banned 10 Tahun oleh Arab Saudi

BACA JUGA:PT Pos Indonesia Buka Layanan Cargo Jamaah Haji, Rp 99 Ribu Per Kilogram

''Nah, kondisi di pos itu kan crowded. Mungkin ia pusing atau bagaimana, belum lagi menahan sakit. Ternyata dia punya sakit prostat,'' Fredy.  ''Karena itulah ia kemudian kabur meninggalkan pos jasa dorong dalam kondisi demensia. Tapi yang penting Alhamdulillah sudah kembali,'' kata  Fredy. 

Bukan malam itu saja, Fredy sering bertemu dengan jamah haji yang mengalamai demensia. Kuncinya, kata Fredy, sabar. ''Ya kita anggap sebagai orang tua kita," ujarnya.

Kuncinya Sabar

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti mengatakan tren jumlah pasien demensia meningkat. Dari 57 pasien yang dirawat, 12 di antaranya adalah demensia. Mayoritas lansia. 

"Untuk yang demensia di atas 60 tahun, ada yang 70 tahun dan 80 tahun," ujar Enny. 

Cerita soal jemaah demensia juga dituturkan oleh petugas haji lain, Iwan Hermawan. Selama bertugas di Masjidilharam, Iwan kerap menemukan jamaah yang mengalami demensia.

Suatu kali, Iwan didatangi ibu-ibu 65 tahun. Perempuan itu menunjuk salah satu gedung di dekat terminal. "Katanya itu rumahnya. Ngotot mau ke sana,'' ujar Iwan menirukan ucapan perempuan itu. 

Lantaran tak bisa dicegah, Iwan mengawalnya sambil menjaga keselamatan perempuan itu. Iwan berhasil membujuk ibu itu untuk video call dengan sang anak. ''Ia mau video call. Tapi setelah itu tetap ngotot menuju gedung yang ia tunjuk tadi. Katanya yang di HP bukan anaknya, cuma gambar,'' kata Iwan.

Petugas juga menghubungi sang anak. Dan tak lama kemudian ang ank tiba menjemput ibunya Seketika, ibu itu langsung merangkul dan menangis. Kesadarannya pun perlahan pulih. ''Yang penting kita layani saja. Mereka ini istimewa, mereka kan tamu Allah,'' ujar Iwan.  (*)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads