Jadi Petugas Haji, dr Nana Wisuda S2 di UMY dari Tanah Suci

Jadi Petugas Haji, dr Nana Wisuda S2 di UMY dari Tanah Suci

dr Hafidlotul Muawanah ditemani petugas haji lainnya menjalani wisuda di prodi MARS UMY.--Media Center Haji

MAKKAH, DISWAY.ID – Hafidlotul Muawanah atau biasa dipanggil dr Nana sempat bimbang saat mendapat amanah menjadi petugas haji. Pasalnya, dia harus mengikuti wisuda program Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta (UMY) pada 6 Juni 2024. 

Akhirnya, dr Nana memutuskan menerima amanah menjadi petugas haji. Kesempatan bertugas sekaligus beribadah haji adalah kesempatan yang belum tentu dia dapatkan lagi. Dia sampaikan hal itu kepada pihak kampus. 

Bersyukur, pihak UMY memberikan fasilitas khusus wisuda daring kepada dr Nana. Ibarat pepatah sekali dayung 2-3 pulau terlampaui. Dia mendapat dua gelar langsung hampir bersamaan, magister dan hajah. 

BACA JUGA:Ini Makanan Jamaah Haji selama di Armuzna, Ada Nasi Rendang

BACA JUGA:Mobilitas di Armuzna Tinggi, Jamaah Haji Sebaiknya Bawa Tas yang Fleksibel

dr Nana menjadi petugas kesehatan di kelompok terbang (Kloter) 83 Embarkasi Solo (SOC-83). Mendampingi jamaah haji dari Rembang. 

Pada hari wisuda, dr Nana sudah bersiap sejak tengah malam. Waktu di Yogyakarta empat jam lebih awal daripada di Makkah. Kalau di Yogyakarta pukul 08.00, di Makkah masih pukul 04.00 dini hari. 

Selain harus berdandan layaknya wisudawati, dr Nana juga sibuk menyiapkan perangkat laptop untuk wisuda. "Sedih wisuda tidak didampingi orang tua. Tapi teman-teman petugas haji selalu memberikan support,” ujar Kepala Puskesmas Sarang 2, Rembang itu.

Nana memilih prodi MARS untuk menunjang tugasnya sebagai kepala Puskesmas. "Saya harus paham tentang manajemen. Meskipun yang saya pilih itu manajemen rumah sakit, sedikit banyak bisa diterapkan di Puskesmas,” ujar dokter berkacamata itu.

Dia harus membagi waktu antara tugas sebagai dokter, kepala Puskesmas, dan mahasiswa. Apalagi ada kuliah lapangan seperti saat FST (Field Site Teaching) berkunjung ke rumah sakit untuk mengetahui sistem-sistem yang ada.

BACA JUGA:Banyak Jamaah Tertipu, Gus Men Ancam Cabut Izin Travel Haji Nakal

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Rajin Ziarahi Makam Mbah Moen

Di prodi MARS UMY juga ada program residensi di rumah sakit di Indonesia maupun di luar negeri, di antaranya Malaysia, Jepang, dan Taiwan. Saat itu ia memilih residensi di Malaysia sehingga bisa mengomparasi sistem kesehatan di Malaysia dan Indonesia.

Menjadi petugas kesehatan bagi jamaah haji adalah pengalaman pertama baginya. Tugasnya cukup berat. Dia adalah satu-satunya dokter di kloter SOC 83. Melayani ratusan jamaah dengan dibantu dua perawat. Banyak jamaah lansia dan memiliki risiko tinggi secara medis. Itu menuntutnya untuk stand by 24 jam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: media center haji