Nyamuk Wolbachia Tetap Diklaim Bisa Turunkan Kasus DBD, Begini Cara Kerjanya

Nyamuk Wolbachia Tetap Diklaim Bisa Turunkan Kasus DBD, Begini Cara Kerjanya

Entomolog ITB Jamin Nyamuk Wolbachia Aman Untuk Jangka Panjang-dok. Kemenkes-

JAKARTA, DISWAY.ID - Penyebaran nyamuk wolbachia digadang-gadang menjadi salah satu cara ampuh menurunkan kasus DBD.

Tak ayal, pemerintah memasukkan Program Inovasi Wolbachia dalam strategi nasional penanggulangan dengue tahun 2021-2025.

Termasuk DKI Jakarta yang segera menyebarkan nyamuk wolbachia di wilayahnya.

BACA JUGA:Nyamuk Wolbachia Akan Dilepas di Jakarta, Guru Besar FK UNAIR Ungkap Fakta Kesehatan

Penggunaan nyamuk wolbachia sendiri telah diterapkan di Kota Yogyakarta sebagai salah satu wilayah dengan kasus DBD tinggi di Indonesia.

"Dengan melihat bukti yang sudah dilaksanakan di Kota Yogyakarta, saat ini kasus dengue di sana rendah dan di bawah target nasional," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi, M.P.H.M ketika dihubungi pada Rabu, 12 Juni 2024.

Implementasi di Yogyakarta tersebut juga telah dilakukan uji kajian risiko oleh 30 pakar dari berbagai universitas. 

BACA JUGA:Dinkes DKI akan Sebarkan Nyamuk Ber-Wolbachia, Guna Kendalikan Kasus DBD di Jakarta

Dengan dikepalai oleh entomolog IPB Prof. Damayanti Buchori, diketahui bahwa risiko aplikasi teknologi Wolbachia dalam kurun waktu 30 tahun ke depan dapat diabaikan.

Oleh karena itu, sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1341 Tahun 2022, saat ini Kemenkes melaksanakan implementasi penyebaran nyamuk wolbachia di 5 kota yang merupakan wilayah endemis dan kasus tinggi.

BACA JUGA:Kasus DBD Melonjak, DPR Singgung Penelitian Nyamuk Wolbachia dan Kebutuhan Vaksin

Mekanisme Nyamuk Wolbachia Turunkan Kasus DBD

Untuk diketahui, wolbachia merupakan bakteri yang ditemukan di hampir 60% spesies serangga di dunia.

Di Indonesia sendiri, bakteri ini juga ditemukan pada lalat, lebah, kupu-kupu, dan nyamuk Aedes albopictus.

Bakteri wolbachia mampu menghambat virus dengue yang ada di nyamuk Aedes ketika masuk ke dalam tubuh manusia.

BACA JUGA:Entomolog ITB Jamin Nyamuk Wolbachia Aman Untuk Jangka Panjang

Adapun perilaku nyamuk ber-wolbachia sama dengan nyamuk Aedes aegypti pada umumnya.

Di mana, nyamuk betina menggigit manusia untuk bertelur dan bereproduksi.

"Mekanisme atau cara kerjanya di Indonesia adalah jika nyamuk betina ber-wolbachia kawin dengan jantan tidak ber-wolbachia, seluruh telurnya akan ber-wolbachia," papar Imran.

BACA JUGA:Entomolog ITB Jamin Nyamuk Wolbachia Aman Untuk Jangka Panjang

Sedangkan apabila nyamuk jantan Aedes ber-wolbachia kawin dengan betina tidak ber-wolbachia, telurnya tidak akan menetas.

Dengan begitu, populasi nyamuk ber-wolbachia semakin besar dan berlanjut pada semakin ditekannya virus dengue penyebab demam berdarah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: