Dharma Pongrekun Justru Pertanyakan Program Nyamuk Wolbachia, Harusnya Disebar atau Dibunuh?

Dharma Pongrekun Justru Pertanyakan Program Nyamuk Wolbachia, Harusnya Disebar atau Dibunuh?

Nyamuk Wolbachia dipertanyakan oleh cagub DKI--Canva

JAKARTA, DISWAY.ID - Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun mempertanyakan program pemerintah terkait penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia.

Seperti yang diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan akan menyebar telur nyamuk Wolbachia untuk pertama kalinya di RW 7 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Program ini merupakan pilot project Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai upaya penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).

BACA JUGA:Dibandingkan dengan Vaksin, Nyamuk Wolbachia Diklaim Lebih Unggul dalam Penanggulangan DBD

Nantinya, telur-telur nyamuk wolbachia tersebut dirawat oleh orang tua asuh (OTA) agar menetas dan berkembang menginvasi populasi nyamuk Aedes aegypti penyebar virus penyebab DBD.

Menanggapi hal ini, Dharma Pongrekun pun menganalogikan dengan lagu anak-anak berjudul Nina Bobo dan Cicak-Cicak di Dinding.

Di mana, salah satu bait liriknya berbunyi, "Kalau tidak bobo digigit nyamuk" dan "Datang seekor nyamuk, hap! Lalu ditangkap."

“Artinya ada naluri bagi kita kalau ada nyamuk bukannya dibiarkan atau disebar. Tapi 'hap! lalu ditangkap'. Jadi dia harus disebarkan atau dihap? Atau dihap? Ini naluri manusia terhadap itu," ungkap Dharma kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Lantas, ia pun mempertanyakan dampak lanjutan dari program ini dan mewaspadai penyebaran nyamuk ini.

BACA JUGA:800 Ember Bibit Nyamuk Berwolbachia Disebar untuk Cegah DBD, Dinkes DKI: PSN 3M Masih Dilakukan

"Untuk itu kiranya perlu informasi ini bisa disampaikan ke yang lain-lain. Untuk juga melihat bagaimana dampak-dampak negatif yang bisa dihasilkan dari penyebaran nyamuk ini," tandasnya.

Dijelaskan oleh Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati bahwa program ini merupakan pelengkap dari metode penanggulangan DBD yang sebelumnya telah dilaksanakan.

"Nyamuk Aedes aegypti berwolbachia merupakan sebuah strategi inovasi untuk melengkapi penanggulangan DBD yang sampai saat ini terus akan dijalankan. Dan nyamuk Aedes aegypti wolbachia ini merupakan sebuah teknologi yang aman dan sudah teruji serta sudah diuji juga untuk 3 community effect jangka panjangnya," papar Ani pada kesempatan terpisah, 25 September 2024.

BACA JUGA: Lokasi Pelepasan Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia di Jakbar oleh Pemprov DKI Oktober Mendatang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads