Musim Hujan Datang, DBD Bebani BPJS Rp4,5 Juta per Pasien, Lindungi dengan Vaksin!
Para Ahli membahas bahaya DBD. BMKG memprediksi bahwa musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan dimulai lebih awal pada bulan Agustus di beberapa wilayah, dengan puncaknya diperkirakan antara November dan Desember 2025, serta Januari hingga Februari 2026 di--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Memasuki musim hujan, risiko penularan demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat tajam.
Data BPJS Kesehatan mencatat, biaya klaim perawatan pasien DBD di rumah sakit mencapai rata-rata Rp4,5 juta per pasien, dengan total pembiayaan tembus Rp2,9 triliun pada 2024.
Angka ini menunjukkan betapa besar beban yang ditanggung sistem kesehatan akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
Para ahli mengingatkan, selain menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan 3M Plus, vaksinasi dengue kini menjadi salah satu langkah pencegahan paling efektif untuk melindungi diri dan keluarga di tengah cuaca ekstrem dan tingginya populasi nyamuk.
BMKG memprediksi bahwa musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan dimulai lebih awal pada bulan Agustus di beberapa wilayah, dengan puncaknya diperkirakan antara November dan Desember 2025, serta Januari hingga Februari 2026 di Kalimantan bagian timur.
Hal ini meningkatkan risiko bahaya hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang, faktor yang dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk dan memperluas penularan penyakit seperti dengue.
Dalam lima tahun terakhir, dunia mengalami peningkatan signifikan kasus dengue, terutama di kawasan Amerika.
Hingga akhir April 2024, lebih dari 7,6 juta kasus telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), termasuk lebih dari 16.000 kasus berat dan lebih dari 3.000 kematian.
Data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa Indonesia masih menyumbang sekitar 66 persen kematian akibat dengue di Asia tahun lalu, sekaligus menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus tertinggi di kawasan Asia pada 2024.
Namun di tengah tren peningkatan global tersebut, Indonesia justru berhasil menekan laju kasus dengue secara signifikan pada tahun 2025, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dan mencerminkan kuatnya komitmen pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam pengendalian dengue.
"Untuk mempertahankan momentum ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan, melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta untuk memperkuat pencegahan, memperluas jangkauan edukasi masyarakat, serta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi peningkatan kasus di masa mendatang," tutur Derek Wallace, President, Global Vaccine Business Unit, Takeda Pharmaceuticals.
BACA JUGA:Prof Ari: Mahalnya Biaya Berobat Jika Kena Dengue, Lindungi Diri dengan Vaksin DBD
dr. Prima Yosephine, MKM, Pelaksana Harian Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan selama beberapa tahun terakhir, Indonesia terus mengintensifkan upaya penanggulangan Dengue melalui pendekatan komprehensif multi-sektoral.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: