Tercatat 482 Jamaah Haji Safari Wukuf di Arafah
Jamaah yang ikut safari wukuf dipindahkan ke hotel transit pada 12 Juni 2024.--Media Center Haji
MAKKAH, DISWAY.ID – Ada skema safari wukuf yang disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bagi jamaah yang sakit dan lansia non-mandiri dan disabilitas. Total ada 482 jamaah Haji Indonesia yang mengikuti safari wukuf pada puncak ibadah Haji nanti.
Rinciannya, 182 jamaah ikut safari wukuf karena dalam perawatan di Klinik Kesehatan haji Indonesia (KKHI). Kemudian, ada 300 jamaah yang masuk kategori lansia non-mandiri dan disabilitas. Lansia non-mandiri maksudnya lansia yang dalam menjalankan aktivitas memerlukan bantuan orang lain.
"Untuk jamaah yang sakit di KKHI akan ikut safari wukuf kecuali yang tidak memungkinkan," ujar Kasie Kesehatan PPIH Daerah Kerja Makkah Nurul Jamal saat diwawancarai tim Media Center Haji di KKHI, Makkah, Rabu, 12 Juni 2024.
BACA JUGA:Jamaah Bisa Dengarkan Kutbah Arafah Versi Bahasa Indonesia, Penerjemahnya WNI asal Lombok
BACA JUGA:Inilah Trio Srikandi Amirul Haj Indonesia, Apa Misinya?
Untuk jamaah yang tidak memungkinkan ikut safari wukuf karena sakit, PPIH akan membadalhajikan mereka. Intinya, hak jamaah untuk berhaji akan dipenuhi oleh Kemenag.
Petugas haji membantu jamaah lansia yang menggunakan kursi roda turun dari bus. --Media Center Haji
Jamaah haji yang ikut safari wukuf telah dipindahkan ke hotel transit yang lokasinya tidak jauh dari Arafah. Sejak Rabu 12 Juni 2024, jamaah haji yang masuk skema safari wukuf diangkut menggunakan bus khusus yang memang didesain untuk lansia dan disabilitas.
Seluruh jamaah haji yang dirawat di KKHI saat ini sudah berada di hote ltransit di daerah Alawi. Lokasinya dekat dengan Aziziah dan tak begitu jauh dari KKHI. Ini untuk mengantisipasi apabia terjadi sesuatu hal, jamaah bisa langsung dibawa kembali ke KKHI.
Untuk 300 jamaah safari wukuf, pemindahan ke hotel transit dilakukan secara bertahap. Yakni pada 12 Juni 2024 dan 13 Juni 2024.
“Kami sudah melakukan pendataan, ada 300 jamaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf,” ujar Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali..
Pemindahan ke hotel transit memang dilakukan lebih awal agar jamaah bisa beradaptasi dulu dengan tempat baru. "Agar tidak terburu-buru dan jemaah lebih nyaman. Fasilitas hotel juga kita buat senyaman mungkin seperti di rumah, konsepnya mirip apartemen," lanjut Slamet.
Slamet juga menempatkan petugas untuk mendampingi jamaah yang berada di hotel transit. Mereka terdiri atas unsur PKP3JH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji), Pembimbing Ibadah (Bimbad), serra layanan Lansia dan Disabilitas.
“Kita siapkan juga obat-obatan yang diperlukan, termasuk masker dan popok dewasa bagi lansia. Disiapkan juga kain ihram dan mukena untuk diberikan kepada jamaah yang membutuhkan,” terang Slamet.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: