DPC GMNI Denpasar Soroti Kasus Ledakan Gas LPG, Desak Proses Hukum hingga Tuntas

DPC GMNI Denpasar Soroti Kasus Ledakan Gas LPG, Desak Proses Hukum hingga Tuntas

Ketua DPC GMNI Denpasar, I Wayan Hendra-Dok. GMNI Denpasar-

DENPASAR, DISWAY.ID - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)?menyikapi musibah ledakan di gudang Gas LPG milik CV Bintang Bagus Perkasa di Jalan Cargo DENPASAR.

DPC GMNI Denpasar mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini hingga terang benderang.

BACA JUGA:Komut dan Dirut Pertamina Cek TBBM Plumpang, Pastikan Stok BBM/LPG Aman Selama Idul Adha

BACA JUGA:Komut dan Dirut Pertamina Cek Stok BBM dan LPG, Pastikan Stok Aman Saat Libur Idul Adha

Selain menjadi musibah yang merenggut nyawa, kasus ini juga disinyalir terkait pula dengan dugaan pengoplosan gas LPG yang belakangan sempat disuarakan di beberapa daerah di Bali dan mendapat atensi dari beberapa beberapa tokoh.  

Selain itu mencuat pula pertanyaan seputar perizinan dari gudang gas milik CV Bintang Bagus Perkasa.

“Peristiwa ini menjadi alarm bagi stakeholder pemangku kepentingan di Bali untuk mengawasi beberapa sektor bisnis dengan risiko tinggi yang memerlukan perhatian khusus terhadap keamanan dan keselamatan pekerja, terlebih di sektor migas dan peritiwa ini harus diusut sampai tuntas baik dari segi kelalaiannya maupun perizinannya” ucap Ketua DPC GMNI Denpasar, I Wayan Hendra kepada Disway Selasa 18 Juni 2024.

Ketua DPC GMNI Denpasar juga menyampaikan bahwa peristiwa ini tidak selesai sebatas tanggungjawab hukum dan santunan keluarga, jauh daripada itu adalah soal kemanusiaan. 

GMNI menilai jika persoalan seperti ini tidak ditangani dengan serius, maka tidak akan ada efek jera bagi pengusaha yang masih nakal.

Selain itu, jika tak ada penindakan tegas dikhawatirkan banyak oknum pengusaha yang mempermainkan perizinan dan mengabaikan standar keselamatan.

BACA JUGA:SKK Migas Siap Serap Kebutuhan Gas Domestik dengan Memproduksi Lebih Banyak LPG

BACA JUGA:Pertamina Ungkap Penyebab Gudang LPG Terbakar di Denpasar

“Bagi kami persoalan hukum dan kekeluargaan saja tidak cukup, tapi lebih dari itu, ini adalah soal kemanusiaan, bagaimana kita melihat kemanusiaan jika atas dugaan kelalaian, banyak keluarga yang harus berduka, dan tidak sedikit dari mereka (korban) masih punya masa depan yang panjang” tegasnya.

Ia juga mendesak evaluasi menyeluruh sektor usaha dengan risiko tinggi di wilayah Denpasar agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: