Inilah Tanda-Tanda Haji Mabrur

Inilah Tanda-Tanda Haji Mabrur

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mencium tangan jamaah haji lansia di Arafah. --Media Center Haji

MAKKAH, DISWAY.ID – Prosesi haji sudah selesai. Jamaah haji sudah menjalankan ritual di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Saat para jamaah secara bergelombang menyempurnakan rukun haji dengan melaksanakan tawaf ifadah dan sai. Setelah ibadah haji mereka sah.

Apakah semua jamaah haji ini mabrur? Semoga saja. Kemabruran haji seseorang biasa terlihat dari perubahan dalam kehidupan sehari-hari setelah pulang ke tanah air. Di tanah suci mereka telah menjalani ujian kesabaran yang luar biasa. Harusnya itu berlanjut saat pulang ke kampung halaman.

BACA JUGA:Selama di Mina, 184 Jamah Dirawat, 2 Wafat

BACA JUGA:Innalillahi! 138 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Total Jamaah yang Meninggal Lebih 550 Jiwa

Sekretaris Lembaga Dakwah (LD-PBNU) Nurul Badruttamam menyebut ada empat tanda utama yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai kemabruran dalam hajinya.

"Tanda pertama dari haji mabrur adalah bertambahnya ketakwaan. Ketakwaan adalah fondasi utama dalam menjalankan ajaran Islam secara konsisten dan penuh rasa tanggung jawab. Setelah menjalani haji, seorang Muslim seharusnya merasakan peningkatan dalam kedalaman iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT,” ujar Nurul kepada tim Media Center Haji di Makkah, Rabu, 19 Juni 2024.


Jamaah Haji Indonesia saat wukuf di Arafah, 15 Juni 2024. --Media Center Haji

Cerminannya, kata Nurul, adalah jamaah tersebut konsisten dalam menjalankan ibadah sehari-hari. Mulai salat lima waktu, membaca Alquran, dan berdzikir.

“Tanda kedua dari haji mabrur adalah sikap santun dalam bertutur,” kata Nurul.

Dalam interaksi sehari-hari, haji yang mabrur berusaha mengendalikan ucapan-ucapannya. Saat berbicara dan bertindak lebih sopan dan bijaksana. 


Jamaah haji melaksanakan tawaf ifadah di Masjidilharam.--Media Center Haji

Nurul mengingatkan di era digital kecerdasan bermedia sosial diperlukan. Seorang Muslim yang telah melaksanakan haji seharusnya mampu menggunakan media sosial dengan bijak, menyebarkan informasi yang bermanfaat, menghindari penyebaran berita palsu (hoaks), dan mengedepankan pesan-pesan positif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

BACA JUGA:Lontar Jumrah, Menteri Agama Terhibur Bertemu Pelawak Qomar

BACA JUGA:Menag: Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: