Cerita Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara Implementasikan Kurikulum Merdeka, Berprestasi Asah Bakat Siswa

Cerita Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara Implementasikan Kurikulum Merdeka, Berprestasi Asah Bakat Siswa

Kepala SD Perdana Sukamara, Krisdiana, (baju merah, kerudung), dalam konferensi pers bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) --PSF-SDO

JAKARTA, DISWAY.ID – Implementasi Kurikulum Merdeka sudah diterapkan hingga ke desa-desa dan kabupaten, salah satunya di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. 

Di balik perkebunan sawit milk PT Sampoerna Agro Tbk, SD Perdana Sukamara memiliki segudang siswa berprestasi baik di bidang akademik hingga non-akademik. 

Rupanya ada sosok Kepala SD Perdana Sukamara, Krisdiana, di balik bakat siswa. 

Dia juga menjadi Kepala Sekolah Berprestasi se-Kabupaten Sukamara.

BACA JUGA:Lulusan Kurikulum Merdeka Diklaim Raih Skor UTBK SNBT Lebih Tinggi, Kok Bisa?

Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) mendukung kepedulian PT Sampoerna Agro Tbk. untuk membangun komunitas sekolah yang lebih baik dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah operasional mereka di Sukamara dan Ketapang melalui Lighthouse School Program (LSP). 

Program ini sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka. 

Pelaksanaan LSP oleh PSF-SDO dan dukungan PT Sampoerna Agro berhasil memberikan dampak signifikan kepada komunitas pendidikan di Sukamara dan Ketapang.

Kepala SD Perdana Sukamara, Krisdiana, berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan bagi para siswa di sekolah tersebut.

Para siswa juga mengalami proses pembelajaran yang lebih bermakna dan kritis dengan pendekatan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), serta penerapan metode dan pendekatan  pembelajaran yang beragam.

Dengan intervensi yang tepat sasaran, siswa merasakan perubahan signifikan dalam pengalaman belajarnya dan mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah melalui pendekatan FIDS dalam P5.

Kemampuan komunikasi siswa juga meningkat dengan adanya pendampingan pengembangan soft skill. 

Lebih jauh lagi, siswa juga berkesempatan untuk mengasah minat dan bakat, baik akademis maupun non-akademis, melalui kegiatan ekstrakurikuler yang terstruktur, sehingga meningkatkan minat belajar siswa melalui pendekatan yang beragam dan menyenangkan.

BACA JUGA:Sastra Tetap Masuk Kurikulum, Buku Panduan Terbaru Terbit Sebelum Tahun Ajaran Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: