PDN Diretas, Berikut 5 Solusi Mitigasi Hadapi Serangan Ransomware yang Semakin Ganas

PDN Diretas, Berikut 5 Solusi Mitigasi Hadapi Serangan Ransomware yang Semakin Ganas

Mulai Diincar Hacker Sejak 17 Juni, Inilah Kronologi Awal Serangan Ransomware Pada PDNS 2!--unsplash

JAKARTA, DISWAY.ID - Lanskap keamanan siber Indonesia saat ini tengah diramaikan oleh kasus kebocoran data (Breaching) yang dialami oleh Server PDN (Pusat Data Nasional) milik Kementerian Komunikasi yang menyebabkan server tersebut lumpuh selama beberapa hari sejak hari Kamis, 20 Juni 2024, karena serangan Ransomware.

Serangan ini berdampak kepada 210 instansi yang berbasis daerah dan pusat, yang menyebabkan kendala operasional pada beberapa layanan publik.

Kelompok Brain Cipher juga telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan dikabarkan meminta tebusan sejumlah USD 8 juta atau setara Rp 131 miliar.

BACA JUGA:PDN Diretas dan Lumpuhkan Pelayanan Publik, Imigrasi Enggan Salahkan Pihak Lain

Salah satu sektor layanan yang paling terdampak akibat serangan Ransomware ini adalah imigrasi, di mana sistem penyeberangan di bandara dan pelabuhan tidak dapat beroperasi dengan normal, sehingga pemeriksaan dokumen-dokumen imigrasi harus dilakukan secara manual.

Gangguan tersebut mengakibatkan panjangnya antrian bagi mereka yang ingin melakukan proses imigrasi.

Jika peretasan terus berlanjut, besar kemungkinan bahwa para peretas akan mendapatkan akses terhadap jutaan data passport masyarakat yang tersimpan di dalam server.

BACA JUGA:Dirjen Imigrasi dan DPR Sepakat Pembentukan Satgas Khusus Usai PDN Diserang Ransomware

Dengan banyaknya jumlah data masyarakat yang dikelola dalam servernya, PDN merupakan salah satu instansi yang sangat rentan terhadap serangan siber.

Hal tersebut menjadi sebuah mandat bagi instansi pengelola data untuk mengimplementasikan sistem keamanan siber yang mutakhir untuk melindungi data yang dikelola.

Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Lumban Gaol, turut menyampaikan bahwa serangan siber yang terus berevolusi merupakan salah satu faktor terjadinya peretasan tersebut.

BACA JUGA:Senyum Kecut Menkoinfo Dicecar Anggota Dewan Karena Gagal Lindungi Data PDN: Kenapa Salahkan yang Punya Data!

“Seperti yang kita ketahui, seluruh sistem teknologi yang kita kenal dan kita manfaatkan saat ini seperti IT, OT, dan IoT selalu mengalami perkembangan. Begitu juga dengan jenis dan variasi ancaman siber, yang mana mereka juga terus berevolusi untuk menerobos sistem keamanan siber yang semakin mutakhir," ujar Joseph dalam keterangan resmi.

Maka dari itu, penting bagi industri, bisnis, dan instansi untuk terus melakukan pembaruan terhadap sistem keamanan informasi yang mereka miliki, terutama bagi industri atau instansi yang bergerak dalam sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV),” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: