Kolaborasi Sharp dan IDI, Kampanyekan Udara Sehat di Indonesia
Kolaborasi Sharp dan IDI, Kampanyekan Udara Sehat di Indonesia-M. Ichsan-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Permasalahan polusi udara sudah menjadi polemik global yang tak kunjung usai. Tidak hanya terjadi di luar ruang, polusi udara dalam ruang pun merupakan ancaman bagi kesehatan yang perlu di waspadai.
Melansir informasi yang dikeluarkan oleh United States Enviromental Protection Agency (EPA), jika kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat 2 hingga 5 kali, bahkan hingga sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan.
BACA JUGA:Sharp Ekspansi Pasar Smartphone ke Pulau Bali, Hadirkan Banyak Promo Menarik
BACA JUGA:Ini Daftar Pemenang Sharp Lovers Day – Fiestapora Senilai Milyaran Rupiah
Namun sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari hal tersebut, mereka masih menganggap bahwa kondisi di dalam ruangan akan lebih aman dari berbagai ancaman polusi yang berbahaya.
Nyatanya, kondisi kualitas udara dalam ruang yang buruk, memiliki dampak yang lebih berbahaya dari polusi udara di luar ruangan karena kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.
Banyak penyebab polusi udara dalam ruang terjadi, salah satunya adalah ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu, proses pembakaran dalam rumah tangga seperti rokok, memasak, bahan kimia pembersih, bulu binatang, tungau, jamur dan serbuk terjebak dalam ruangan.
BACA JUGA:Aksi Sosial Sharp Greenerator, Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Panti di Bogor
BACA JUGA:Sharp Bersedekah 2024, Main Game Food for Good Sudah Bersedekah 1 Paket Makanan Untuk Anak Yatim
Hingga menyebabkan polusi udara dalam ruangan memiliki dampak yang lebih mematikan, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak nafas, bersin, iritasi pada mata, stroke hingga Jantung.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara.
Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA baik secara global dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita.
Polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak - anak yang dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mempengaruhi perkembangan otak anak, seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada pertumbuhan.
BACA JUGA: 3 Ponsel Sharp Aquos Series Ramaikan Pasar Gadget Indonesia, Kameranya 'Gak Ada Obat!'
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: