FK UI Temukan Rahasia Panjang Umur Penduduk Gili Iyang dan Miduana, Banyak Berusia Lebih dari 100 Tahun

FK UI Temukan Rahasia Panjang Umur Penduduk Gili Iyang dan Miduana, Banyak Berusia Lebih dari 100 Tahun

Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler FK UI sekaligus Ketua peneliti HALO Project Prof. Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Fakultas Kedokteran UI bekerja sama dengan ERIA melakukan penelitian mengenai profil lansia di Dusun Miduana, Cianjur, Jawa Barat dan Pulau Gili Iyang, Madura, Jawa Timur.

Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler FK UI sekaligus Ketua peneliti HALO Project Prof. Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi menjelaskan, penelitian ini mendukung program Kementerian Kesehatan RI dalam mencapai populasi lansia yang aktif dan sehat.

BACA JUGA:Gandeng Universitas Indonesia, Wahana Cari Role Model Safety Riding Kalangan Intelektual

BACA JUGA:PPIH Imbau Jemaah Risti dan Lansia Badal Lontar Jumrah

"HALO Project fase pertama bertujuan mendapatkan profil lansia yang tetap aktif pada usia di atas 70 tahun dengan meneliti faktor yang memengaruhinya, seperti gaya hidup, aktivitas fisik, nutrisi, sosial ekonomi, psikologis, dan lingkungan menggunakan metode kualitatif dan preliminary kuantitatif," papar dr. Ina di IMERI FK UI Salemba, Jakarta, 11 Juli 2024.

Ia mengungkapkan, kedua wilayah tersebut dipilih karena terkenal memiliki penduduk berusia panjang, bahkan berusia lebih dari 100 tahun dan masih melakukan aktivitas sehari-hari.

"Menariknya, kedua wilayah ini memiliki geografi dan juga cuaca yang sangat kontras. Dusun Miduana mewakili wilayah pegunungan yang sejuk, sedangkan Pulau Gili Iyang mewakili wilayah pesisir," ungkapnya.

Meski begitu, lanjutnya, terdapat kesamaan dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosioekonomi lansia di kedua wilayah tersebut yang memengaruhi panjang usia sehat dan aktif.

BACA JUGA:Hampir 2.000 Orang Dukung Petisi Tolak Pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Penelitian ini melibatkan 79 lansia berusia 71-108 tahun di Gili Iyang dan Miduana dengan proporsi lebih banyak pada kelompok usia lebih dari 80 tahun.

Lebih rinci, jumlah lansia laki-laki sebanyak 31 orang dan perempuan sebanyak 48 orang.

Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan faktor positif yang serupa, yakni aktivitas fisik sejak remaja yang membuat lansia merasa sehat.

Para lansia yang tidak lagi menjalankan profesinya pun masih melakukan aktivitas tanpa tujuan ekonomi.

Selain itu, mereka mengaku tidak memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik, sehingga masih mandiri dalam kesehariannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: