PBNU Instruksikan Penarikan Buku Sejarah NU yang Menyimpang

PBNU Instruksikan Penarikan Buku Sejarah NU yang Menyimpang

PBNU Instruksikan Penarikan Buku Sejarah NU yang Menyimpang-Disway/Fajar Ilman-

JAKARTA,DISWAY.ID-- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menerima laporan mengenai adanya buku yang menyimpang dalam penulisan sejarah pendirian NU.

Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan pentingnya menindaklanjuti temuan ini.

BACA JUGA:Kader Fatayat NU Ditemukan Tak Bernyawa dalam Karung di Kebun Jagung Lampung, PBNU Desak Polisi Usut Tuntas

BACA JUGA:Profil dan Biodata Gus Yahya, Ketua Umum PBNU yang Pernah ke Israel Beberapa Tahun Lalu

Dia meminta lembaga pendidikan, termasuk pesantren-pesantren, untuk melakukan penelitian mendalam terhadap buku-buku yang mengandung narasi menyimpang tentang sejarah berdirinya NU.

"Memerintahkan kepada lembaga pendidikan Rabithah Ma'ahid al Islamiyah atau asosiasi pesantren-pesantren, untuk melakukan penelitian menyeluruh terhadap laporan adanya upaya penyimpangan atau membuat narasi yang menyimpang tentang sejarah berdirinya NU," katanya dalam konferensi pers hasil rapat pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu 28 Juli 2024.

BACA JUGA:Video Ketua Umum PBNU Gus Yahya ke Israel Beberapa Tahun Lalu Viral Kembali, Sebut Jadi Peluang Minta Perdamaian

BACA JUGA:PBNU Ungkap Identitas Kelima Pemuda Bertemu Presiden Israel, Ada Seorang Dosen dan Anggota Fatayat NU

Dia menjelaskan bahwa buku-buku tersebut digunakan sebagai referensi dan bahan ajar di sejumlah madrasah.

Gus Yahya menekankan bahwa buku-buku yang terbukti menyimpang harus dicabut dan tidak boleh digunakan di lembaga pendidikan NU untuk menghindari kekeliruan dalam penyampaian sejarah.

"Harus ditarik dari peredaran dan tidak boleh dipergunakan di lembaga-lembaga pendidikan NU karena akan bukan hanya mengaburkan bahkan menyimpangkan sejarah berdirinya NU," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads