Harga Barang Tinggi, Inflasi Penyebab Daya Beli Masyarat Rendah

Harga Barang Tinggi, Inflasi Penyebab Daya Beli Masyarat Rendah

Harga Barang Tinggi, Inflasi Penyebab Daya Beli Masyarat Rendah-disway.id/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Melansir data data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat telah mengalami inflasi selama tiga bulan berturut-turut.

Dalam data tersebut, disebutkan juga bahwa tingkat deflasi Indonesia sudah mencapai angka 0,18 persen secara bulanan (month-to-month/m-t-m).

Menurut pernyataan Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance Tauhid Ahmad, deflasi ini kemungkinan besar disebabkan oleh harga-harga yang terlalu tinggi di pasaran, yang disertai dengan kemampuan daya beli masyarakat yang rendah. 

BACA JUGA:5 Promo KFC Agustus 2024 Terbaru, Makan Enak Gak Bikin Kantong Boros!

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 2-4 Agustus 2024, Beras hingga Minyak Goreng Mulai Rp33 Ribuan

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa inflasi yang terjadi sendiri adalah salah satu faktor yang menyebabkan adanya fenomena deflasi ini.

"Jadi ada pelemahan daya beli. Karena tadi harga terlalu tinggi, jadi pada gak mampu beli. Inflasi sendiri memang seperti pedang bermata dua, terlalu tinggi gak bagus terlalu rendah juga gak bagus, akhirnya kita mengalami fase ini. Daya beli rendah sehingga para produsen menurunkan harga jual," ujar Tauhid saat dihubungi oleh Disway pada Jumat 2 Agustus 2024.

Sementara itu menurut Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, meningkatnya pasokan pangan di pasaran juga menjadi salah satu faktor dibalik deflasi ini.

"Tiga bulan terakhir ini deflasi disumbang oleh volatile food secara month-to-month (m-t-m), jumlah pasokan di pasar juga cukup. Secara umum, inilah penyumbang deflasi," ujar Amalia dalam acara konferensi pers yang diselenggarakan pada Kamis 1 Agustus 2024.

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Superindo 2-4 Agustus 2024 Spesial Ulang Tahun, Daging Rendang Mulai Rp12 Ribuan

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamidi 2-4 Agustus 2024, Pembersih Lantai Cuma Rp8 Ribuan

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penurunan harga di pasaran hanya terjadi kepada komoditas bahan pangan.

Dengan ini, ia menilai tidak ada yang salah dengan daya beli masyarakat.

"Ini kan yang turun harga-harga pangan, jadi itu memang untuk mengontrol dibandingkan dengan inflasi itu sendiri," ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulis resminya pada Jumat 2 Agustus 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: