Realisasi Anggaran Pengendalian Inflasi Capai Rp39 Triliun per Mei 2024

Realisasi Anggaran Pengendalian Inflasi Capai Rp39 Triliun per Mei 2024

Realisasi anggaran pengendalian inflasi Mei 2024--

JAKARTA, DISWAY.ID – Realisasi anggaran pengendalian inflasi dari Kementerian/Lembaga (K/L) hingga akhir Mei 2024 mencapai Rp39 triliun.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Dari sisi fiskal pusat, dukungan anggaran kementerian dan lembaga terus didorong. Realisasi anggaran K/L sampai dengan 31 Mei, anggaran pusat untuk pengendalian inflasi sebesar Rp39 triliun atau 29 persen dari pagu Rp124,16 triliun. Sementara, fiskal daerah realisasi 13,56 dari 92,87 [triliun],” kata Airlangga dalam laporannya pada Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.

BACA JUGA:Jokowi Banggakan Inflasi Mei 2024 Hanya 2.83 Persen: Salah Satu Terbaik di Dunia

Ia menerangkan guna stabilisasi harga dalam jangka pendek, pihaknya akan mengadakan program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan.

 Airlangga mengklaim Gerakan Pangan Murah berhasil menekan kenaikan harga terhadap harga pangan lebih tinggi.

Untuk menekan inflasi, pemerintah juga berupaya meningkatkan produksi dengan menambah alokasi pupuk subsidi maupun akses pembiayaan untuk sektor pertanian. 

BACA JUGA:Jelang 135 Hari Terakhir Pemerintahan Jokowi, Dijuluki Bapak Pengendali Inflasi

Menurutnya, saat ini pembiayaan pada penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk sektor pertanian telah mencapai 30 persen, menjadikannya yang kedua setelah sektor perdagangan.

“Yang ketiga memastikan kelancaran distribusi, terutama untuk 10 komoditas pangan strategis oleh Badan Pangan Nasional dan optimalisasi tol laut untuk daerah yang tertinggal, terpencil dan terluar (3T),” imbuhnya.

BACA JUGA:BPS: Inflasi Pangan Terpantau Stabil di Bulan April, Hasil Kerja Keras Seluruh Stakeholder Pangan

Ia mengatakan pemerintah juga akan melakukan kesinambungan pasokan domestik guna menjaga stabilitas pangan di seluruh daerah.

“Dari Badan Pangan akan mempersiapkan data pangan yang akuntabel. Dengan adanya neraca pangan, maka stabilisasi harga di daerah bisa lebih termonitor,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan, pada Mei 2024 inflasi RI tercatat sebesar 2,84 persen year on year (yoy), atau relatif lebih baik dibandingkan negara G20 lainnya.

BACA JUGA:Jokowi: Jalan Rusak Ganggu Jalur Logistik, Bisa Picu Inflasi

Seperti Rusia yang sebesar 7,84 persen yoy, India sebesar 4,75 persen yoy, Australia sebesar 3,6 persen yoy, dan Amerika Serikat (AS) di 3,3 persen.

“Namun kita perlu catat China dan Amerika Serikat shifting perdagangan. Di kuartal ini perdagangan Asean ke AS daripada China. Ini untuk pertama kali dalam sejarah,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: