EO Kontes Kecantikan Waria Bohong, Ternyata Berkedok Acara Gala Dinner

EO Kontes Kecantikan Waria Bohong, Ternyata Berkedok Acara Gala Dinner

Kontes waria di salah satu hotel--Instagram @terang_media

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengelola Hotel Orchardz di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku pihaknya tidak tahu ada kontes kecantikan transgender atau waria.

Adapun kontes kecantikan waria yang digelar di hotel Orchardz pada Minggu, 4 Agustus 2024 tersebut viral di media sosial.

Director Of Sales Hotel Orchardz Achmad Gandy menjelaskan, pihak penyelenggara atau event organizer (EO) kontes kecantikan waria menyewa sebuah ruangan dengan dalih untuk acara gala dinner.

BACA JUGA:Walkot Jakpus Sebut Kontes Kecantikan Waria di Hotel Orchardz Tak Ada Unsur Kriminal

"Mereka pakai Orchardz itu menggunakan nama gala dinner," kata Gandy saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Gandy menyebut, dalam hal ini justru pihaknya lah yang menjadi korban.

"Kita dari hotel sebenarnya korban dari peristiwa ini. Kenapa kita korban karena kemarin kita juga sudah di bap di kepolisian dan mereka mengaku di depan kepolisian," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Dhany Sukma menyebut, kontes kecantikan transgender atau waria di hotel Orchardz tidak ditemukan unsur kriminal.

BACA JUGA:Kontes Kecantikan Waria Bikin Heboh, Polisi dan Pemerintah Koordinasi Gerak Cepat

Saat ini kata Dhany, kontes kecantikan waria yang tak berizin tersebut sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Justru memang secara perizinan tidak ada, izin untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Sehingga baru rame setelah di medsos, kemudian ditelusuri oleh polres, pas ditelusuri memang ga ada unsur kriminalnya," kata Dhany di Gedung Kesenian Jakarta pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Dhany mengatakan, saat ini pihaknya bersama dengan Polres Metro Jakarta Pusat terkait sanksi yang bakal dikenakan ke pihak hotel Orchardz.

BACA JUGA:Kontes Kecantikan Waria di Sawah Besar Tak Berizin, Pengelola Hotel Diperiksa

"Ini lagi dibahas entar siang untuk menentukan apakah ada indikasi istilahnya pelanggaran terkait masalah perizinan atau gimana. Nanti siang kita coba konsolidasikan dari berbagai unit kerja," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: