Gen-Z Dominasi Kelas Menengah Berpindah Kerja ke Sektor Informal, Dinilai Lebih Fleksibel

 Gen-Z Dominasi Kelas Menengah Berpindah Kerja ke Sektor Informal, Dinilai Lebih Fleksibel

Gen-Z Dominasi Kelas Menengah Berpindah Kerja ke Sektor Informal, Dinilai Lebih Fleksibel-Pixabay-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Merespon kekhawatiran akan menurunnya angka kelas menengah di Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan dugaannya bahwa masyarakat kelas menengah ini tidak turun kelas, melainkan hanya berpindah pekerjaan ke sektor pekerjaan informal.

Menurut Suharso, sebagian besar kelas menengah memilih untuk memutuskan untuk pindah bekerja ke sektor pekerjaan informal. Karena hal inilah, data mereka tidak masuk atau tidak terdetekti ke dalam data-data perekonomian.

BACA JUGA:Parjo 12 Balik Lagi dengan Wajah Baru di Tahun 2024, Gen-Z Masuk!

BACA JUGA:Bapilu Golkar Dorong Bahlil Lahadalia Jadi Ketua Umum Gantikan Airlangga Hartarto

"Karena self-employee itu saat ini belum terdata dengan baik di kita," ujar Suharso dalam keterangan tertulis resminya pada Selasa 13 Agustus 2024.

Melanjutkan, Suharso menjelaskan bahwa tren berpindah kerja ke pekerjaan informal atau self-employee adalah hal yang marak terjadi selama pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Menurutnya, cara ini dipilih karena dinilai lebih fleksibel, dan dapat dengan mudah dilakukan dengan online. Ia juga menambahkan, sektor pekerjaan informal sekarang juga memiliki banyak peminat, terutama dari mereka yang berasal dari kalangan Generation Z atau Gen-Z.

"Contohnya, banyak anak-anak yang mendapat pekerjaan untuk membuat gambar atau desain dari luar negeri," jelas Suharso.

BACA JUGA:Wow! Angka Pengangguran Gen-Z Capai Jutaan, Menaker Ida: Banyak Belum Punya Skil!

BACA JUGA:Survei: 73% Gen-Z Ikut Ramaikan Boikot Produk Israel, Lebih Pilih Makanan dan Fashion Lokal

Sementara itu menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Telisa Aulia Falianty, besarnya minat dari kalangan muda atau Gen Z juga didukung oleh banyaknya perusahaan yang merekrut pegawainya dengan menggunakan sistem outsourcing, yang semakin marak digunakan setelah penetapan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Banyak perusahaan yang lebih suka merekrut pekerjanya dengan sistem outsourcing," jelas Telisa dalam keterangannya.

Sebelumnya, sejumlah ekonom termasuk dari LPEM UI memperkirakan jumlah kelas menengah di Indonesia terus mengalami penyusutan. 

Pada periode 2018-2023, proporsi kelas menengah dari populasi menyusut dari angka 23% menjadi sekitar 17%-18%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait