Teliti Tarekat dan Nasionalisme, Komisioner BNSP Muhammad Nur Hayid Raih Gelar Doktor

Teliti Tarekat dan Nasionalisme, Komisioner BNSP Muhammad Nur Hayid Raih Gelar Doktor

Komisioner BNSP Muhammad Nur Hayid seusai dinyatakan layak mendapat gelar Doktor (DR), Rabu 14 Agustus 2024, di Jakarta.-khomsurijal -

"Bukan saja sentralistik terhadap figur seorang waliyullahnya, tetapi lebih luas lagi yakni peran JATMAN, sebagai organisasi tasawuf, dalam memperkuat nasionalisme," jelasnya.

Saat seorang penguji meminta Kyai Hayid, sapaan karibnya, untuk menujukkan peran organisasi yang mewadahi berbagai jamiyah tarekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dijawabnya dengan lugas.


Foto bersama usai Komisioner BNSP Muhammad Nur Hayid raih gelar Doktor (DR).-Khomsurijal-

Disebutkan Nur Hayid, peran tarekat sudah mulai seiring penyebaran Islam di nusantara. Selain melalui perdagangan dan pendidikan, Islam berkembang melalui jalur tasawuf dan tarekat.

"Ini melibatkan tradisi komunikasi politik sufistik," katanya.

BACA JUGA:Gus Yahya Akui PBNU-PKB Entitas Berbeda, Jazilul Fawaid: Kita Jalankan Tugas Masing-masing

Begitupun konteks kekinian, setelah terwadahinya dalam JATMAN, organisasi-organisasi tarekat terus berjalan mengawal nasionalisme dan cinta tanah air.      

salah satunya, JATMAN memiliki program Lajnah Cinta Tanah Air.

"Aktif menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap tanah air kepada generasi muda," sebutnya.

Ia berharap ke depan semakin banyak ruang bagi para pengamal tarekat atau sufi yang dikenal memiliki keihlasan tinggi untuk berperan dalam bernegara dan masyarakat.

Komisioner BNSP Prof DR Amilin mengucapkan selamat atas capaian dan gelar Doktor kepada Nur Hayid.

"Selamat kepada sahabat saya, tentu ini pencapaian Pendidikan formal tertinggi, tapi proses belajarnya terus berlanjut," ujarnya.

"Besoknya benar-benar jadi waliyullahnya," imbuh Amilin. 

BACA JUGA:Ngeri! Ini Dampak akibat Gempa Megathrust di Indonesia, Picu Tsunami hingga Gangguan Ekonomi

Turut menyaksikan ujian promosi doktor, antara lain yaitu KH Yusuf Mansur, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusdi, Rektor IDAQU Dr Muhammad Anwar Sani, sejumlah komisioner BNSP dan Pimpinan Daarul Qur'an KH Ahmad Jamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads